Lingkar.co – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Plantungan, Kendal, menggelar kegiatan pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi para warga binaan pada Selasa (24/09/2025). Kegiatan ini menghadirkan pencerahan spiritual serta edukasi hukum sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas pribadi dan kesadaran hukum warga binaan.
Acara diawali dengan siraman rohani oleh Ketua Mathla’ul Anwar Jawa Tengah, Sumanto S. Tirtowijoyo, yang mengangkat tema Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai Teladan Umat Islam dan Warga Binaan.
Dalam tausiyahnya, Sumanto menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam proses pembinaan di dalam lapas.
“Maulid Nabi bukan hanya seremonial, tapi momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah: jujur, amanah, dan penyabar. Ini nilai-nilai yang sangat penting bagi warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah bebas nanti,” ujar Sumanto dalam ceramahnya.
Kepala Lapas Kelas IIB Plantungan, Suharno, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan berkelanjutan yang menekankan aspek spiritual dan kesadaran hukum.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pembinaan yang menyeluruh, baik dari sisi rohani maupun pemahaman hukum. Tujuannya agar warga binaan tidak hanya menyesali masa lalu, tapi juga mampu memperbaiki diri dan berkontribusi positif setelah bebas,” kata Suharno, dalam sambutannya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendiri Josant and Friend’s Law Firm, Dr (Hc). Joko Susanto, memberikan penyuluhan hukum kepada warga binaan. Ia mengajak mereka untuk menjadi pribadi yang sadar hukum serta memberikan pengetahuan terkait mekanisme bantuan hukum yang bisa diakses oleh masyarakat, termasuk mantan warga binaan.
Menurut Joko, penting bagi setiap individu untuk memahami hak dan kewajiban hukumnya agar tidak terjerumus kembali ke dalam pelanggaran.
“Menjadi pribadi yang lebih baik bukan hanya soal niat, tapi juga pemahaman terhadap hukum. Kami siap membantu melalui mekanisme bantuan hukum yang terbuka bagi siapa saja, termasuk saudara-saudara di sini,” ucapnya.
Kapolsek Plantungan, IPTU Sutrisno, yang turut hadir dalam kegiatan ini, memberikan apresiasi atas inisiatif pembinaan yang dilakukan Lapas Plantungan.
Ia menyatakan bahwa kegiatan ini sangat positif dalam membentuk karakter dan moral warga binaan.
“Kami dari kepolisian mendukung penuh pembinaan ini. Semoga warga binaan yang hari ini mendapat pencerahan, bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan taat hukum,” kata Sutrisno.
Setelah sesi siraman rohani dan penyuluhan hukum, kegiatan ditutup dengan salat zuhur berjamaah yang diikuti oleh seluruh warga binaan, petugas lapas, serta para narasumber. Agenda ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara lembaga pemasyarakatan, tokoh agama, aparat penegak hukum, dan praktisi hukum dalam menciptakan proses reintegrasi sosial yang lebih baik.