Lingkar.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Asempapan, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, menegaskan bahwa informasi terkait adanya larangan penyelenggaraan Haul Mbah Panggeng tidak benar. Pemdes memastikan kegiatan tersebut masih digelar setiap tahunnya, namun dengan penyesuaian jadwal.
Kepastian itu disampaikan Kepala Desa Asempapan, Sukarno, dalam Musyawarah Desa yang berlangsung di balai desa setempat, Rabu (5/11/2025) malam. Musyawarah tersebut mengundang perangkat desa, BPD, lembaga desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga warga yang berencana melakukan aksi unjuk rasa pada Kamis (6/11/2025).
Aksi itu rencananya mempersoalkan tiga hal, yakni isu larangan Haul Mbah Panggeng, pembangunan infrastruktur, serta persoalan limbah PG Trangkil yang dinilai merugikan petani. Melalui forum musyawarah, Pemdes berupaya meluruskan informasi tersebut secara terbuka.
“Tidak ada pelarangan haul. Yang ada hanya perubahan waktu pelaksanaan. Dari yang sebelumnya digelar pada bulan Bakda Mulud (Rabiul Akhir), dialihkan ke bulan Apid (Zulqa’dah) dan digabungkan dengan tradisi Bersih Desa,” jelas Kades Sukarno.
“Dan ini sudah berjalan beberapa tahun ini,” lanjutnya.
Ia menegaskan, keputusan tersebut bukan keputusan sepihak, melainkan hasil kesepakatan bersama antara Pemdes, BPD, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, yang kemudian dituangkan dalam Peraturan Desa (Perdes).
“Ini keputusan bersama warga Asempapan, bukan keputusan pribadi saya. Yakni, agar Haul Mbah Panggeng dapat digelar berbarengan dengan Bersih Desa,” tegasnya.
Sukarno menambahkan, hingga kini belum ada data pasti mengenai tanggal wafatnya Mbah Panggeng, sesepuh yang dihormati warga Asempapan.
Sementara itu, menanggapi isu terkait persoalan pembangunan infrastruktur di desa, Sukarno menegaskan Pemdes terus berkomitmen melakukan pembangunan infrastruktur secara merata di seluruh wilayah Asempapan.
“Kami sudah banyak melakukan pembangunan, mulai jalan desa hingga saluran irigasi untuk pertanian. Manfaatnya sudah dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh salah satu tokoh masyarakat, Said, yang turut hadir dalam musyawarah.
“Sekarang jalan sudah bagus dan irigasi pertanian lancar. Termasuk aliran air ke tambak juga semakin baik,” ungkapnya.
Melalui musyawarah tersebut, Pemdes berharap tidak terjadi kesalahpahaman dan seluruh persoalan dapat diselesaikan dengan duduk bersama.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris BPD Asempapan, Mashudi. Ia menyampaikan bahwa terkait narasi Perdes larangan Haul yang dipersolkan oleh sejumlah masyarakat itu kurang tepat. Yang benar itu, Perdes tentang pengalihan Haul.
“Yang semula Haul dilaksanakan Bakda Mulud, dialihkan di Bulan Apid dibarengkan dengan bersih desa,” katanya.
Lebih lanjut, ia berharap masyarakat Asempapan selalu damai dan tidak mudah termakan informasi yang kurang bertanggung jawab.
“Harapan kami Asempapan rukun damai, tentram dalam berbagai sisi pergaulan. Kami juga berharap masyarakat mulai cerdas munculnya berita-berita yang kurang bertanggung jawab,” harapnya. (*)
