Pemimpin Tidak Harus Laki-laki, Ini Tiga Kriteria Calon Wali Kota Semarang Versi PKS

Ketua DPD PKS Kota Semarang, Suharsono dan bakal calon petahana Hevearita Gunaryanti Rahayu berfoto bersama seusai penjajakan terbuka di kantor DPD PKS Kota Semarang. Foto: Rifqi Hidayat/Lingkar.co

Lingkar.co – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak menerapkan aturan pemimpin harus laki-laki. Bagi PKS, bakal calon wali kota Semarang yang bakal diusung memiliki tiga kriteria.

“Tidak (harus laki-laki), yang menjadi kriteria kita, satu responsif, kedua berpengalaman kemudian berpotensi menang,” kata ketua DPD PKS Kota Semarang, Suharsono seusai melakukan penjajakan terhadap petahana Hevearita Gunaryanti Rahayu, Rabu (29/5/2024) petang.

Responsif yang ia maksud dalam hal ini adalah mau merespons atau bisa berkomunikasi dengan PKS agar bisa bisa menjadwalkan waktu untuk mengikuti penjaringan..

“Kita di sini tidak membuka pendaftaran, tapi kita mengundang tokoh-tokoh yang berkomunikasi dengan PKS. Kemudian secara bergantian kita jadwalkan kita undang tapi kalau tidak berkomunikasi ya sudah, tidak kita undang,” terangnya.

Saat ditanya tentang kader PKS yang mungkin diusung, Suharsono menegaskan hal itu tergantung pada koalisi yang nantinya terbentuk. “Wakil kita opsional. Kalau memang ada kader PKS diterima ya kita ajukan, tapi memang kalau koalisi bersama ada yang lebih berkompeten ya tentu kita juga terbuka,” jawabannya.

Menjawab jumlah tokoh yang dilirik oleh PKS, ia mengatakan tidak ada target. Ia lantas menyebut ada tiga tokoh yang sudah mengikuti penjaringan di PKS, yaitu Soemarmo Hadi Saputro (mantan Wali Kota Semarang), Alamsyah Satyanegara Sukawijaya alias Yoyok Sukawi (DPR RI dari Partai Demokrat), dan bakal calon petahana Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Png-20230831-120408-0000

“Pokok kalau ada komunikasi dengan PKS maka kita undang secara formal. Termasuk kemarin pak Marmo (Soemarmo Hadi Saputro) juga komunikasi, kita undang ke sini, ya baru tiga itu,” ungkapnya.

Terkait kecondongan untuk mengusung dalam koalisi, ia menyebut semua tokoh yang telah mengikuti penjaringan di PKS masih dinamis dan punya peluang sama. “Semua masih fifty-fifty,” tandasnya.

Kembali didesak terkait peluang mengajukan kader sebagai bakal calon wakil, ia mengaku ada mekanisme tersendiri dalam menjaring kader potensial. Ia mengungkapkan muncul beberapa nama termasuk dirinya. Kendati demikian, katanya, semua itu masih dalam taraf komunikasi karena yang utama adalah komunikasi antar partai politik untuk berkoalisi.

“Tapi kan semua masih dalam taraf komunikasi antar partai dan antar calon karena yang kita kita jalin sebenarnya komunikasi antar partai kan untuk memenuhi tiket maju,” urainya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps