REMBANG, Lingkar.co– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, Jawa Tengah (Jateng) akan melakukan pemindahan Pasar Kota Rembang ke lokasi bekas pasar kambing, di Kampung Baru, Desa Sumberjo, Kecamatan Rembang. Namun pemindahan tersebut tersandung sejumlah kendala, salah satunya terkait anggaran yang membengkak karena ada penambahan bangunan pasar.
“Dari yang semula Rp 90 miliar menjadi sekira Rp120 miliar, karena ada penambahan bangunan,” jelas Bupati Rembang Abdul Hafidz.
Bupati menjelaskan, desain bangunan pasar yang baru merupakan gabungan antara konsep tradisional dengan konsep modern.
“Bangunan lantai paling atas untuk barang-barang agak mewah, layaknya seperti mal. Biar nantinya orang Rembang tidak kemana-mana, kalau belanja tetap di Rembang,” terangnya.
Nantinya setelah pemindahan Pasar Kota Rembang, bekas pasar tersebut akan menjadi ruang terbuka untuk publik. Kemudian, lokasi akses pasar yang baru akan tersambung dengan pasar lama.
“Saya ingin kota Rembang ini nyambung. Dari ruang terbuka publik dengan pasar, jaraknya kira-kira hanya 200-300 meter. Biar kanan kirinya ke barat tumbuh menjadi kompleks perbelanjaan,” imbuhnya.
Bupati memastikan pembangunan pasar Rembang pada 2022 mendatang. Selain itu, relokasi pasar akan memberikan keuntungan bagi pedagang. Secara kepraktisan, mereka tidak mengeluarkan biaya dan akan mendapatkan tempat-tempat berjualan yang lebih representatif.
“Kalau pembangunan tetap di pasar yang sekarang, pedagang harus pindah dulu. Setelah jadi, pedagang mengembalikan barangnya lagi, ini butuh waktu 2 tahun. Kalau pedagang besar, mungkin tidak masalah. Kalau pedagang di emperan kasihan. Penghasilan habis untuk ongkos angkut barang. Lagi pula pasar dipindah, pedagang tidak kita kenakan biaya,” pungkas Hafidz.(kid/lut)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps