Pemkab Harapkan Dewan Dorong Kawasan Congot, Kulon Progo Jadi Pusat Ekonomi Baru

Ilustrasi wisatawan berkunjung ke kawasan muara Sungai Bogowonto, Temon, Kulon Progo, D.I Yogyakarta. (ANTARA FOTO/LINGKAR.CO)
Ilustrasi wisatawan berkunjung ke kawasan muara Sungai Bogowonto, Temon, Kulon Progo, D.I Yogyakarta. (ANTARA FOTO/LINGKAR.CO)

KULON PROGO, Lingkar.co – Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengharapkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) setempat, untuk mendorong pengembangan Kawasan Congot  yang berbatasan dengan Purworejo, Jawa Tengah, menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulon Progo Heriyanto, mengatakan saat ini Kawasan Congot, letaknya strategis dengan Bandara Internasional Yogyakarta.

Sebagian wilayah barat pun belum terbangun dengan baik. Sehingga perlu ada program pengembangan secara khusus.

“Kami mengharapkan dukungan dari DPRD Kulon Progo untuk rencana pengembangan ini,” kata Heriyanto.

Ia mengatakan, di Congot, ada sub-area terminal menjadi rest area. Sehingga bisa menjadi pusat shuttle bus, untuk mengantarkan wisatawan yang menikmati wisata mangrove, kuliner di Kawasan Congot dan bandara.

Selain itu, mengadakan bangunnan dermaga wisata, menuju mangrove karena saat ini wisatawan yang akan ke mangrove lewat Purworejo.

Png-20230831-120408-0000

Selanjutnya, Di selatan Jembatan Congot akan kembangkan bagngunan, perbatasan yang menghadap Sungai Bogowonto sebagai pusat kuliner.

“Kami sudah melakukan survei di lapangan untuk perencanaan program tersebut. Menurut kami, pengembangan Kawasan Congot menjadi barometer keberhasilan Kulon Progo,” jelasnya.

Heriyanto menerangkan, lahan yang dibutuhkan untuk merealisasikan program pembangunan tersebut sekitar dua hektare.

Dinas terkait juga sudah berkoordinasi, dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Yogyakarta dan diminta segera menyerahkan, rencana detail teknis pengembangan Kawasan Congot.

“Kita membangun kawasan, tidak hanya spot-spot tertentu. Hal ini karena dampaknya langsung bisa terlihat,” tandasnya. (ara/aji)

Baca Juga:
Bisnis Kuliner, Cara Ressa Lawang Sewu Bertahan di Masa Pandemi

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *