Lingkar.co – Pemerintah Kabupaten Pati melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kekurangan air bersih yang diprediksi akan terjadi pada puncak musim kemarau tahun 2025.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, menjelaskan berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah, puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus mendatang.
“Musim kemarau tahun ini kemungkinan besar akan masuk kategori kemarau basah, serupa dengan kondisi yang dialami pada tahun 2024 lalu,” ujar Martinus, baru-baru ini.
Fenomena kemarau basah ini menyebabkan curah hujan masih cukup tinggi pada beberapa waktu, sehingga masyarakat dan petani diimbau tetap waspada dan memperhitungkan pola tanam agar tidak mengalami kerugian akibat kekurangan air.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kabupaten Pati mengimbau warga untuk mulai menyimpan air dalam tampungan yang dapat dimanfaatkan selama musim kemarau. Pengalaman tahun 2024 menunjukkan bahwa hingga November, BPBD masih melakukan droping air bersih ke sejumlah titik yang mengalami kekeringan.
“Kita belajar tahun 2024 kemarin sampai dengan November kami BPBD masih melakukan droping bantuan air bersih karena beberapa titik masih membutuhkan bantuan air bersih,” jelas Martinus.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Pati juga telah menambah armada mobil tangki untuk memperlancar distribusi air bersih ke daerah-daerah rawan kekeringan. Berbagai program lain juga tengah disiapkan, seperti pembangunan sumur dalam dan revitalisasi irigasi pertanian, sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dan mengurangi dampak kekeringan bagi petani.
Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin, menegaskan pentingnya tindakan preventif agar masyarakat tidak mengalami kesulitan air bersih secara berkepanjangan. Ia mengingatkan agar Pemkab tidak hanya fokus pada bantuan saat kekeringan terjadi, tetapi juga meningkatkan pengelolaan sumber air secara berkelanjutan.
“Pengelolaan air bersih ini perlu kita tingkatkan, janganlah kita biarkan kesengsaraan masyarakat Kabupaten Pati ini dengan bencana tersebut. Harus ada tindakan nyata agar warga tidak semakin sengsara,” tegas Ali Badrudin. (*)