Site icon Lingkar.co

Pemkab Rembang Godok DED Revitalisasi Alun-Alun, Target Realisasi Tahun Depan

Alun-Alun Rembang. Foto: Istimewa.

Lingkar.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mulai menyiapkan Detail Engineering Design (DED) sebagai langkah awal revitalisasi Alun-Alun Rembang.

Bupati Rembang, Harno, menyebut penyusunan DED merupakan langkah strategis untuk mempercantik wajah kota dan menghadirkan ruang publik yang bisa menjadi kebanggaan warga.

“Alun-alun ini sudah kami siapkan DED-nya. Insya Allah kalau tidak masuk di perubahan tahun ini, akan kami realisasikan di 2026. Saya ingin konsepnya modern dan bagus, sehingga bisa menjadi kebanggaan warga Rembang. Tim kami juga diminta meninjau berbagai alun-alun di Jawa Tengah dan daerah lain untuk dijadikan referensi,” ujar Harno, Selasa (11/11/2025).

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU Taru) Kabupaten Rembang, Maryosa, menjelaskan bahwa rancangan DED akan dipresentasikan kepada pimpinan daerah untuk mendapatkan masukan sebelum tahap penetapan anggaran.

“Saat ini DED belum final, namun sudah kami desain sebaik-baiknya. Di dalamnya sudah mencakup penyediaan fasilitas ramah anak, penggantian tanaman yang tidak merusak lantai, hingga desain yang lebih modern,” jelasnya.

Selain menata area inti alun-alun, katany, DED juga memuat konsep penataan kawasan sekitar, termasuk penataan pedagang kaki lima (PKL) agar aktivitas ekonomi tetap berjalan tanpa mengganggu estetika ruang publik.

“Kita masih menunggu perbaikan-perbaikan. Jika Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati menyetujui, kita baru membuat perencanaan anggarannya,” tambah Maryosa.

Di sisi lain, pihaknya juga tengah mengkaji optimalisasi tata ruang di sekitar alun-alun, terutama di sisi timur kawasan tersebut. Salah satu opsi yang sedang dibahas adalah penggabungan SD Negeri 2 Kutoharjo dan SD Negeri 5 Kutoharjo.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Rembang, Sutrisno, mengatakan bahwa kajian tersebut dilakukan sesuai arahan bupati.

“Bupati sudah memberikan arahan untuk dilakukan telaah kemungkinan penggabungan SD 2 dan SD 5 Kutoharjo. Berdasarkan kajian awal, jumlah siswa di dua sekolah itu relatif kecil dan masih memungkinkan jika digabung menjadi satu. Langkah ini justru akan meningkatkan efisiensi dan kualitas pembelajaran,” terangnya.

Menurut Sutrisno, jika regrouping memungkinkan, ruang di sisi timur alun-alun dapat dimanfaatkan secara lebih optimal.

“Dengan begitu, penataan alun-alun bisa lebih optimal, dan fungsi pendidikan tetap berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Pihaknya pun berharap, revitalisasi Alun-Alun Rembang tidak hanya memperindah wajah kota, tetapi juga meningkatkan kualitas ruang publik yang ramah keluarga serta mendukung aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat. (*)

Exit mobile version