MENJADI news anchor bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan kemampuan khusus, mulai dari intonasi suara hingga pernafasan.
Hal tersebut turut perempuan cantik rasakan bernama Fauziah Fitriani saat pertama kali menjadi news anchor.
“Sebelumnya kan belum pernah di televisi, nah waktu pertama kali wajahku kelihatan tegang banget. Kata produsennya intonasi sama cara bacanya udah bener, cuma wajahnya masih tegang. Soalnya penyiar kan harus tegas tapi gak boleh tegang,” ungkapnya Zizi sapaan akrabnya.
Dara manis yang merupakan freelancer news anchor di salah satu stasiun TV Semarang tersebut juga mengaku pernafasannya masih banyak yang salah saat pertama kali membacakan berita.
Tetapi, ia tak berhenti belajar setiap hari hingga kini sudah tak bermasalah lagi dengan pernafasannya.
“Mengatasinya dengan belajar. Belajar voice over, terus dengerin orang baca berita. Tiga Minggu aku udah nggak bermasalah di pernafasan,” terangnya.
Wanita kelahiran Rembang, 21 Maret 1995 tersebut mengaku pengalaman adalah guru terbaiknya. Tak hanya itu, ia juga turut meminta saran dari teman-temannya untuk memperbaiki intonasi dan pernafasan.
Menurut Zizi, sapaan karibya, penilaian orang awam sangat perlukan untuk melihat sejauh mana kemampuannya.
“Pertama kali aku ikut audisi, rata-rata yang daftar jurusan bahasa, waktu itu aku insecure sih. Tapi pas dinyatakan lolos, aku jadi mikir gapapa anak jurusan ekonomi pun bisa jadi anchor,” pungkasnya. (mg2/dim/aji)