Lingkar.co – Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang, Ali Umar Dhani, menegaskan komitmennya untuk menjadikan PKS sebagai mitra kritis Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, bukan oposisi. Hal itu ia sampaikan usai pelantikan pengurus baru PKS Kota Semarang periode 2025 – 2030, Sabtu (19/10/2025).
“PKS itu mitra kritisnya Pemerintah Kota Semarang. Jadi kami tidak oposisi, tetapi mitra kritis. Kalau ada program-program baik yang dilakukan Pemkot, PKS insyaallah siap mendukung,” ujar Ali Umar Dhani.
Ia menambahkan, PKS siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam merealisasikan program-program strategis Pemkot Semarang, termasuk janji politik Wali Kota, seperti Bantuan Operasional Organisasi Pemerintah (BOOP) serta kebijakan pro-rakyat lainnya.
Selain itu, Ali Umar Dhani juga menegaskan bahwa partainya siap mendorong percepatan Peraturan Daerah (Perda) Pesantren yang saat ini tengah dibahas.
“Tadi Bu Wali juga menitipkan soal Perda Pesantren. Menjelang Hari Santri ini, kami ingin bersama-sama dengan Pemkot mendorong lahirnya Perda Pesantren di Kota Semarang,” katanya.
Secara internal, PKS Kota Semarang kini tengah melakukan regenerasi struktur kepengurusan dengan melibatkan lebih banyak anak muda.
“Sekitar 60 persen pengurus kami sekarang adalah anak-anak muda di bawah usia 40 tahun. Sisanya di atas 40 tahun. Ini menunjukkan semangat baru dan kesiapan PKS menghadapi bonus demografi tahun 2029, di mana mayoritas pemilih adalah generasi muda,” jelas Ali Umar Dhani.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, yang turut hadir dalam acara pelantikan tersebut, menyampaikan apresiasi dan harapan kepada jajaran pengurus baru PKS Kota Semarang.
“Atas nama Pemerintah Kota Semarang, saya ucapkan terima kasih kepada pengurus lama dan selamat kepada pengurus baru PKS. Mudah-mudahan sinerginya dengan Pemerintah Kota Semarang semakin baik untuk bersama-sama membangun Kota Semarang menjadi semakin hebat,” ujarnya.
Agustina juga memberikan pujian khusus terhadap semangat regenerasi yang dilakukan PKS.
“Ketua barunya keren, masih muda. Pengurusnya juga banyak anak muda. Yang senior-senior saya lihat banyak ditempatkan di provinsi. Ini regenerasi yang bagus,” katanya.
Menurutnya, kolaborasi antara Pemkot dan seluruh elemen partai politik, termasuk PKS, menjadi faktor penting dalam mempercepat pembangunan kota yang inklusif dan berkelanjutan. ***








