Site icon Lingkar.co

Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 Serap 1.226 Atlet dari Seluruh Indonesia

Ajang bulutangkis Polytron Muria Cup Sirnas C 2025. Foto: Istimewa.

Lingkar.co – Ajang bulutangkis Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 kembali menjadi magnet besar bagi para pebulutangkis Tanah Air. Kejuaraan yang digelar oleh Djarum Foundation ini berlangsung pada 11–16 November 2025 di GOR Djarum Jati, Kudus, dengan total 1.226 atlet dari berbagai daerah ikut ambil bagian.

Mulai dari Kalimantan, Surabaya, Yogyakarta, hingga Batam, seluruh peserta datang untuk memperebutkan total hadiah Rp636 juta serta kesempatan menambah rangking poin nasional.

Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Jawa Tengah, Akhmad Khafidz Basri Yusuf, mengungkapkan bahwa antusiasme peserta tahun ini meningkat pesat.

Bahkan klub-klub besar turut menurunkan atlet terbaik mereka dalam kompetisi berskala nasional tersebut.

“Alhamdulillah, ada 1.226 peserta dari 23 kategori, mulai usia dini sampai dewasa putra-putri. Banyak yang memberikan respons positif karena klub-klub di Jateng berkesempatan tampil meskipun ini event nasional,” ujarnya.

Sirnas C sendiri merupakan turnamen yang digelar pihak swasta, namun telah masuk dalam kalender resmi PP PBSI.

Artinya, seluruh atlet memiliki peluang meraih ranking poin nasional, yang menjadi parameter penting menjelang Kejurnas akhir tahun.

“Kejuaraan ini jadi daya tarik besar untuk menambah poin. Sebelum Kejurnas, rangking atlet dihitung dari poin nasional, sehingga Sirnas C menjadi momentum penting bagi para pemain,” jelas Akhmad.

Laga tahun ini berlangsung ketat. Sejumlah klub elite seperti PB Djarum Kudus, Jaya Raya Jakarta, Exist Jakarta, Tangkas Jakarta, dan Mutiara Bandung menurunkan pemain-pemain andalan. Total 23 gelar juara diperebutkan dari nomor tunggal dan ganda.

Untuk tunggal putra-putri, kategori yang dipertandingkan mencakup U-11, U-13, U-15, U-17, U-19, hingga dewasa. Sementara nomor ganda digelar untuk kategori U-15, U-17, U-19, dan dewasa.

“Pantauan kami bagus semua. Hari ini mereka main dua kali, perempat final dan semifinal. Besok tinggal final, ada 13 pertandingan,” tambahnya.

Akhmad menegaskan bahwa Sirnas C berperan signifikan dalam proses pembinaan atlet nasional.

Ajang ini menjadi ruang bagi atlet usia dini hingga dewasa untuk mengukur kemampuan sekaligus memperkaya pengalaman bertanding.

“Kami berharap Sirnas C menjadi bagian penting dari regenerasi bulutangkis Indonesia. Pembinaan itu membutuhkan 10 tahun atau 10 ribu jam. Untuk usia dini, ini masuk tahap talent identification,” terangnya. (*)

Exit mobile version