Site icon Lingkar.co

Potensi Kambing Perah Tingkatkan Produksi Susu Nasional

Peternakan kambing. Foto: istimewa

Peternakan kambing. Foto: istimewa

Lingkar.co – Kementerian Pertanian mengembangkan usaha peternakan kambing perah di masyarakat untuk mendorong peningkatan produksi susu nasional. Menurut Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, peternakan kambing perah merupakan alternatif yang cocok dikembangkan dan mudah diterima masyarakat luas. Selain itu, kata dia, susu kambing perah memiliki keunggulan kandungan gizi yang lengkap, dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan kecerdasan, serta bisa untuk mengobati diabetes.

“Usaha ternak kambing perah disukai peternak karena relatif mudah dan cepat menghasilkan,” kata Mentan saat mengunjungi Bumi Nararya Farm (BNF) di Sleman, Yogyakarta dilansir dari situs Kementan pada Senin (9/5/2025).

Sebagai informasi, Bhumi Nararya Farm merupakan salah satu peternakan kambing perah terbesar di Indonesia. Perkembangan peternakan yang terletak di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Kemirikebo, Girikerto, Turi, Sleman, Yogyakarta ini bagus. Saat ini, BNF memiliki 706 ekor kambing perah yang terdiri dari 628 ekor kambing betina dan 78 ekor jantan.

“Duplikasi ini di wilayah lainnya. Ini upaya kita menekan impor susu agar kita bisa swasembada. Kami apresiasi kinerja pak Didik (red: pemilik BNF) dan anggota yang telah mengembangkan peternakan kambing perah”, ujar Mentan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi kambing di Indonesia saat ini sebanyak 18,5 juta ekor dengan komposisi kambing pedaging sebanyak 15,2 juta ekor dan kambing perah sebanyak 3,3 juta ekor.

Saat ini Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi dengan populasi kambing terbesar. Keduanya menyumbang sekitar 20% dari total populasi kambing di Indonesia. BPS juga mencatat permintaan susu kambing cukup tinggi, khususnya dari masyarakat yang tinggal di perkotaan.

Selain mendorong kambing perah, kementerian pertanian juga memperhatikan pola makan masyarakat yang gemar dengan masakan yang khas. Hal itu menjadikan kambing dan domba memiliki peran penting dalam kuliner Indonesia.

“Kami sangat menghargai dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk peternakan. Kerja keras ini tidak hanya membangun keberlanjutan ekonomi, tetapi juga turut berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional”, tutup Mentan. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version