Lingkar.co – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berdampak positif terhadap peningkatan penyerapan produk olahan perikanan lokal. Dua jenis produk olahan ikan kini rutin masuk dalam menu makanan yang disajikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kepala Bidang Bina Usaha dan Peningkatan Daya Saing Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Nurida Andante, menjelaskan bahwa dua produk yang disuplai secara berkala ke SPPG adalah bandeng presto dan bakso ikan.
“Yang kami rekomendasikan ini unit pengolahannya sudah sesuai standar. Jadi kalau terjadi apa-apa, penelusurannya mudah. Kita bertanggung jawab atas suplai produk olahan ikan,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).
Untuk memastikan kualitas dan keamanan konsumsi, Kepala Dapur Sehat juga dilibatkan dalam kunjungan langsung ke unit-unit pengolahan. Mereka menyaksikan secara langsung proses produksi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan akhir.
Penyaluran produk olahan ikan dilakukan melalui Koperasi Mitra Mina Lestari yang menjadi mitra resmi program MBG. Skema kemitraan ini dinilai lebih efektif dari sisi hukum dan pertanggungjawaban.
“Pemesanan dan pembayaran dilakukan ke koperasi, bukan ke unit pengolah. Ini lebih jelas secara hukum dan kelembagaan,” imbuh Nurida.
Dalam satu pekan, Koperasi Mitra Mina Lestari rata-rata menyuplai lebih dari 200 kilogram bakso ikan dan 1.500 ekor bandeng presto untuk dua SPPG. Meski begitu, kapasitas produksi saat ini masih terbatas untuk memenuhi seluruh permintaan secara serentak.
“Mereka butuh waktu dalam memproses pesanan untuk MBG. Jadi pemesanan dilakukan satu minggu sebelum disajikan,” lanjutnya.
Nurida menambahkan bahwa kehadiran program MBG juga turut mendorong peningkatan konsumsi ikan di kalangan pelajar serta membuka peluang pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha pengolahan ikan lokal di Kabupaten Rembang. (*)
Penulis: Miftah