Site icon Lingkar.co

Ribet, Petani di Kudus Enggan Memakai Kartu Tani

Seorang petani saat merawat tanaman padi di lahan mereka belum lama ini. (NISA HAFIZHOTUS SYARIFA/LINGKAR JATENG)

Seorang petani saat merawat tanaman padi di lahan mereka belum lama ini. (NISA HAFIZHOTUS SYARIFA/LINGKAR JATENG)

KUDUS, Lingkar.co Sebagian besar petani yang ada di Kabupaten Kudus telah memiliki kartu tani. Akan tetapi, dalam penggunaanya, ternilai terlalu ribet dan berbelit-belit.  

Salah satunya petani di Desa Glagahwaru, Kecamatan Undaan, Jalil Mulyanto mengatakan, dirinya memang memiliki kartu tani, tetapi tidak pernah menggunakan karena prosesnya sulit.

“Dulu memang di suruh ke bank dulu untuk mengurus kartu tani. Tapi saya tidak paham caranya, takut kalau sampai di sana malah harus bayar mahal. Jadi sampai sekarang tidak pernah digunakan kartu tani nya,” kata dia.

Lain halnya, petani di kelurahan Mlati Norowito, Madiyono mengatakan, di wilayahnya masih ada petani yang tidak bisa menggunakan kartu tani. Hal ini menyebabkan pupuk bersubsidi yang seharusnya jatahkan untuknya menjadi hangus.

“Petani sini bilang kalau kartu taninya tidak bisa menggunakan. Karena dia tidak pernah ambil subsidi pupuk yang jatahkan. Jadinya, jatah dia malah hangus. Sekarang dia katanya malah tidak bisa ambil lagi pupuk bersubsidi,” ucapnya.

Sementara itu, Para petani yang sudah bisa menggunakan kartu tani biasanya membeli pupuk bersubsidi melalui pengecer pupuk yang dekat dengan rumahnya. Pembayarannya menggunakan kartu tani yang dimiliki masing-masing petani.

“Nanti bayarnya lewat saldo yang ada di kartu tani. Tidak bisa secara tunai. Jadi kalau tidak ada saldo di kartunya yaa tidak bisa ambil pupuk subsidi,” kata dia. (mg4/aji)

Baca Juga:
Covid Rangers Komitmen Sukseskan “Gedor Lakon”

Exit mobile version