Site icon Lingkar.co

Salut Dengan Kekuatan Fisik dan Mental Naomi, Ini Pesan Iswar Untuk Keselamatan Pendaki

Calon Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin saat diwawancarai wartawan seusai menghadiri deklarasi Tekadh Membara di Legacy Convention Hall pada Jumat (11/10/2024) sore.

Calon Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin saat diwawancarai wartawan seusai menghadiri deklarasi Tekadh Membara di Legacy Convention Hall pada Jumat (11/10/2024) sore. Foto: Rifqi Hidayat/Lingkar.co

Lingkar.co – Naomi Daviola Steyanie gadis yang masih pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Semarang sempat tersesat saat mendaki Gunung Selamet hingga menghebohkan jagat media sosial

Saat dijenguk oleh Calon Wakil Walikota Semarang Iswar Aminuddin di kediamannya di Kelurahan Karangroto Kecamatan Genuk Kota Semarang, remaja yang masih menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT KAI ini mengatakan saat di sekitar puncak Gunung Slamet itu dia seperti terkena ilusi.

“Jadi kayak ilusi pas di atas gunung. Saya cuma merasa kok tiba-tiba sendiri dan gak tau jalan,” ujar Naomi pada Sabtu (12/10/2024) pagi.

Naomi mengatakan dirinya tidak kapok atas kejadian yang menimpanya karena kecintaan kepada alam. “Tapi saya gak kapok. Saya kepingin memperbaiki alam yang rusak dengan ikut organisasi pecinta alam,” tuturnya.

Naomi bahkan menyampaikan kepada Iswar Aminuddin agar pemerintah memperkuat eksistensi organisasi pecinta alam agar alam dan lingkungan ada yang melindungi. “Karena saya sedih alam kita udah banyak yang rusak. Banyak penebangan hutan dan pengalihfungsian lahan,” tuturnya.

Terpisah, Iswar Aminuddin menyambut bahagia atas kembalinya naomi ke keluarga dengan kondisi masih sehat bugar. Namun demikian, Iswar mengimbau kepada pecinta alam jika melakukan pendakian hendaknya mentaati aturan dan arahan dari instriktur pendakian.

“Jadi menurut Naomi itu bukan kecelakaan, tapi ilusi. Dia bilang di depan ada temen di depan ada temen tapi nggak terlihat,” tuturnya.

“Nah saya cuma bilang agar Mbak Naomi bisa memahami lagi pengetahuan tentang mendaki gunung sehingga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” imbuhnya.

Iswar menyampaikan fenomena yang dialami Naomi ini sangat memberikan pelajaran kepada dirinya secara pribadi agar lebih dekat dengan teman-teman pecinta alam. Ia akan bersama Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) pada khususnya untuk belajar tentang ilmu pendakian.

“Jadi penting bagi saya berkumpul bersama anak-anak muda, GenZ, di Semarang khususnya untuk mendukung kegiatan positif yang melatih fisik dan mental agar semakin kuat,” jelasnya.

Iswar menyampaikan bahwa kondisi Naomi saat ini sudah sehat. “Bicaranya juga sudah enak. Dia bilang gak ada masalah dengan kebugaran. Malahan saya salut sama Naomi karena gak ada trauma. Ini contoh Gen Z, apalagi perempuan yang punya mental kuat dan gak kapok dengan tantangan,” bebernya.

Meskipun bangga dengan keberanian Naomi, Iswar tetap akan memperhatikan situasi seperti ini agar tidak terulang kembali. “Tapi tentu saja saya sebagai orang tua punya kewajiban melindungi dan mencegah kejadian berbahaya seperti yang dialami naomi terulang lagi,” jelasnya.

Sebelumnya, ramai kabar Naomi dinyatakan hilang selama tiga hari sejak Sabtu (5/10/2024). Naomi memulai pendakian sehari sebelumnya pada Jum’at siang (4/10/2024). Naomi akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim SAR gabungan pada selasa (8/10/2024).

Pada awalnya, Naomi mendaftar open trip pendakian yang diselenggarakan sebuah komintas dengan jumlah rombongan 40 orang. Naomi berangkat dari Semarang pada Kamis (3/10/2024) dan sampai di bascamp Bambangan Purbalingga pada malam harinya. Kemudian memulai pendakian pada keeseokan harinya.

Singkat cerita, rombongan kembali ke Basecamp pada Minggu (6/10/2024). Setelah panitia melakukan pengecekan, ternyata Naomi tidak ikut dalam rombongan. Sehingga panitia melapor kepada petugas dan melakukan pencarian hingga Naomi ditemukan pada Selasa (8/10/2024).

Viralnya hilangnya Naomi di media sosial sendiri berasal dari pengumuman PT KAI sebagai tempat Naomi menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL). PT KAI awalnya menanyakan kepada sekolah Naomi karena tidak masuk tanpa keterangan. Kemudian pihak sekolah mendapatkan informasi hilangnya Naomi dari keluarga. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version