KENDAL, Lingkar.co – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Kendal di akhir tahun 2022 mengakibatkan 43 bangunan Sekolah Dasar (SD) dan 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP) rusak.
Peristiwa bermula dari hujan deras dengan intensitas tinggi dalam sepekan yang mengakibatkan beberapa sungai besar meluap.
Hal itu juga berdampak pada kuatnya arus limpasan air dalam jumlah besar yang menerjang bangunan, termasuk gedung sekolah.
Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi pun langsung melakukan pantauan di sejumlah sekolah yang rusak akibat terjangan banjir bandang, Rabu (4/1/2023). Salah satunya SMP Negeri 1 Brangsong.
“Melihat dari ketinggian genangan, lebih dari 50 cm sekolah terparah terdampak banjir,” kata Wahyu saat meninjau lokasi.
“Untuk SD ada 5 dan SMP ada 2. Yang SMP, yakni SMPN 1 Brangsong dan SMP 2 Weleri. Kemudian SD-nya, SDN 2 Brangsong, SDN 1 Krajankulon, SDN 2 Gempolsewu, SDN 2 Kenonadem dan SDN 1 Sumberejo,” imbuhnya memaparkan.
Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan, terkait kegiatan belajar mengajar (KBM), Disdikbud sudah menerbitkan surat edaran (SE) ke semua sekolah sebelum libur berakhir. Surat edaran tersebut terbit tanggal 1 Januari 2023.
Sejalan dengan hal itu, ia menuturkan, salah satu poin dalam SE tersebut yakni bagi satuan pendidikan (Satpen) yang kondisi sebagian dan atau seluruh kondisi siswa, aksesbilitas beresiko terdampak cuaca ekstrim dapat menyesuaikan hari pertama masuk sekolah.
Ia jelaskan metode pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran dari rumah sampai kondisi satpen, warga satpen, atau aksesbilitas memungkinkan.
“Pembelajaran jarak jauh/pembelajaran dari rumah tersebut dapat dilakukan dengan pembelajaran dalam jaringan atau penugasan bermakna bagi siswa,” ungkapnya.
Gotong-royong dan Mitigasi Bencana
Bahkan, Wahyu mengimbau agar satpen yang terdampak cuaca ekstrim dapat melaksanakan gotong-royong dengan warga satpen untuk membersihkan atau menyiapkan gedung sekolah. Sesuai dengan kondisi masing-masing.
Ia juga meminta supaya satpen meningkatkan kewaspadaan, upaya mitigasi, dan pengamanan. Juga terkait kebutuhan langkah-langkah serta melaporkan pada kesempatan pertama.
“Saya juga minta koordinator wilayah kecamatan bidang pendidikan, pengawas, dan penilik untuk melaksanakan pendampingan optimal dan melaporkan tindaklanjutnya,” tandasnya.
Wahyu juga mengingatkan, perkiraan cuaca ekstrim masih relatif berlangsung di sebagian wilayah kabupaten Kendal. Sehingga masih berpotensi terdampak banjir.
Oleh sebab itu, menurutnya tidak menutup kemungkinan sarana dan prasarana, kondisi warga satpe bisa kembali terdampak cuaca ekstrim.
Mempertimbangkan hal tersebut, ia meminta agar satpen benar-benar mempersiapkan pembelajaran semester genap tahun ajaran 2022/2023 secara optimal.
“Hari pertama masuk sekolah semester genap tahun ajaran 2022/2023 sebagaimana Peraturan Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal Nomor 420/10283/2022 tentang Kalender Pendidikan Tahun Ajaran 2022/2023, bisa tanggal 2 Januari 2023, ” terangnya (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat