Lingkar.co – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, pengolahan sampah yang baik akan berdampak positif terhadap lingkungan dan bahkan masa depan. Makanya di mendukung pelatihan pengolahan sampah yang di hasilkan oleh setiap rumah
“Dengan melakukan ini semua, masyarakat bukan hanya menjaga lingkungan Kota Semarang, tetapi juga menjadi penyelamat bumi dan masa depan anak-anak kita,” ujarnya.
Ia menyampaikan hal itu saat menghadiri Diskusi dan Pelatihan ‘Olah Sampah Organik Jadi Berkah’ yang diinisiasi oleh Rotary Club of Semarang Bimasena bersama mitra komunitas lingkungan.pada Sabtu (13/9/ 2025) di Aula Santa Anna, Wisma Lansia Harapan Asri, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Dalam acara tersebut, sebanyak 85 peserta dari Kelurahan Tambak Rejo, Karangtempel, Bugangan, Wonotingal, dan Pedalangan..
Lebih lanjut Agustina menegaskan bahwa pengelolaan sampah, terutama sampah organik, sangat penting bagi masa depan Kota Semarang.
“Dengan partisipasi aktif masyarakat, sampah organik yang jumlahnya mencapai 60–70 persen dari total sampah rumah tangga tidak lagi menjadi beban TPA, melainkan dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tandasnya.
Linggayani Soentoro, selaku President dari Rotary Club of Semarang Bimasena, mengungkapkan bahwa ke depan, Rotary Club of Semarang Bimasena berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan serupa.
“Kontribusi kamu wujudkan baik dalam bentuk diskusi maupun pelatihan yang lebih intensif,” tuturnya.
Hal ini dilakukan agar semakin banyak masyarakat Kota Semarang memiliki perspektif baik tentang lingkungan dan lebih memahami isu sampah serta mampu mengolah sampah organik secara mandiri.
“Diskusi dan pelatihan seperti ini adalah bentuk dari warga bantu warga,” tambahnya.
Linggayani mengatakan, Rotary Club of Semarang Bimasena menjadi penghubung antara masyarakat dan para praktisi, supaya dapat bertemu dalam ruang diskusi yang terbuka seperti ini.
“Dan kami senang, apa yang kita jalankan ini mendukung dan sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kota Semarang,” ungkapnya.
Linggayani juga berharap Kota Semarang dapat semakin bersih, sehat, dan berkelanjutan, sekaligus memberi kontribusi nyata dalam menyelamatkan bumi bagi generasi mendatang.
Setelah pembukaan, pelatihan dilanjutkan dengan sesi diskusi.
Salah satu pemateri, Haryono dari Bank Sampah & Rumah Maggot Polaman Resik Sejahtera serta Peternakan Banyu Panguripan, memaparkan bagaimana budidaya maggot berperan penting dalam mengurai sampah organik sekaligus memiliki nilai ekonomi melalui pemanfaatannya sebagai pakan ikan lele dan ayam.
Selanjutnya, Judie Artha K dari KSM Banyumanik Berdaya Pengolahan Sampah Terpadu dan Bank Sampah Induk Kecamatan Mijen, sekaligus penggagas Bersamamu Group–Bersih, berbagi pengalaman tentang bagaimana kompos dan maggot dapat mendukung pertanian dan peternakan, menekan biaya pakan ternak, dan menumbuhkan praktik ekonomi sirkular yang memberikan nilai tambah nyata bagi masyarakat.
Acara berlangsung interaktif dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang hangat, menunjukkan antusiasme tinggi dari para peserta.
Hadir pula sejumlah pemangku kepentingan, termasuk beberapa lurah, camat, serta Kepala TPA Jatibarang Semarang, yang menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pengelolaan sampah berkelanjutan.
Acara dibuka dengan doa bersama, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Rotary, serta sambutan dari Rotarian Andre Sutanto selaku Ketua Panitia, Bruder Heri pimpinan Wisma Lansia Harapan Asri, dan Presiden Rotary Club of Semarang Bimasena, Linggayani Soentoro.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan kepada para narasumber dan tuan rumah, serta ramah tamah dan makan siang bersama.
Menariknya, seluruh konsumsi disajikan dengan cara ramah lingkungan dan sehat, tanpa penggunaan bungkus plastik sekali pakai, sebagai wujud nyata komitmen Rotary Club of Semarang Bimasena terhadap pelestarian lingkungan. (*)
Penulis: Husni Muso