Lingkar.co – Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Rembang pada Senin (2/6/2025), dipadati oleh antusiasme para anggota dan simpatisan dalam gelaran “Majlis Dzikir & Ngaji Turots Rutinan Senin Sore”. Acara rutin ini terasa istimewa karena sekaligus memperingati Haul ke-6 almarhum KH. Maimoen Zubair, sosok ulama kharismatik yang meninggalkan jejak mendalam bagi umat, khususnya di Rembang.
Kegiatan dimulai pukul 15.30 hingga 18.00 WIB dan dihadiri oleh anggota Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Rembang. Suasana spiritual begitu terasa saat lantunan dzikir dan pembacaan kitab-kitab klasik (turots) menggema di seluruh ruangan. Momentum ini menjadi ajang untuk terus memupuk nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang selalu diajarkan oleh Mbah Moen, sapaan akrab KH. Maimoen Zubair.
Salah satu sesi yang paling dinanti adalah testimoni dari Maftukin, seorang santri senior Mbah Moen. Dengan penuh haru, Maftukin membagikan kisah karamah dan keistimewaan Mbah Moen selama menimba ilmu di pondok pesantren. Cerita-cerita tersebut tidak hanya memukau para hadirin, tetapi juga membangkitkan kenangan indah akan sosok Mbah Moen yang dikenal dengan kedalaman ilmu dan keluhuran akhlaknya. Maftukin menekankan pentingnya meneladani Mbah Moen dalam setiap aspek kehidupan, terutama kesederhanaan dan ketekunan dalam mencari ilmu.
Fairuz, perwakilan kader muda PPP, turut menyulut semangat para anggota PAC. Ia berbagi pengalaman pribadi selama berkhidmat kepada Mbah Moen dan menyerukan agar para kader muda tidak gentar melanjutkan perjuangan dan dakwah yang telah dirintis oleh sang ulama besar.
“Kunci utama dalam mengikuti jejak Mbah Moen adalah selalu ingat ngaji dan tidak fanatik sana-sini,” tegas Fairuz, mengingatkan pentingnya berpegang teguh pada ilmu dan tidak mudah terpecah belah oleh perbedaan pandangan.
KH. Idror Maimoen, salah satu putra almarhum, memberikan tausiyah yang penuh makna. Ia mengapresiasi kehadiran para hadirin dan menegaskan bahwa Mbah Moen merupakan teladan sempurna di tengah segala permasalahan bangsa.
“Di tengah hiruk pikuk dan tantangan zaman, keteladanan Mbah Moen menjadi mercusuar yang menuntun kita menuju kebaikan,” ujar KH. Idror Maimoen.
Beliau juga mengajak seluruh hadirin untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan serta mengamalkan ajaran-ajaran Mbah Moen dalam kehidupan sehari-hari.
Turut hadir dalam kegiatan ini beberapa anggota dewan dari PPP, menunjukkan komitmen partai dalam merawat tradisi keilmuan dan spiritual sekaligus memperingati jasa-jasa ulama besar seperti KH. Maimoen Zubair. Acara ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan syafaat bagi almarhum Mbah Moen serta seluruh umat Islam. (*)
Penulis: Fikri
Editor: Miftah