Lingkar.co — Optimisme ekonomi di Kota Semarang terus menguat. Peningkatan investasi yang signifikan membuat lapangan kerja semakin terbuka luas. Hal ini tampak dalam gelaran Job Fair Batch 2 yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang, Rabu (22/10) hingga Kamis (23/10).
Sebanyak 40 perusahaan berpartisipasi dalam ajang rekrutmen terbuka ini, menyediakan 2.000 lowongan kerja bagi masyarakat, termasuk bagi penyandang disabilitas.
Kepala Disnaker Kota Semarang, Sutrisno, mengatakan bahwa gelaran ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan dunia usaha terhadap iklim investasi dan ketenagakerjaan di ibu kota Jawa Tengah tersebut.
“Total ada 40 perusahaan dan 2.000 lowongan yang bisa dimanfaatkan warga Kota Semarang dalam job fair ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, dua perusahaan di antaranya secara khusus membuka peluang bagi tenaga kerja disabilitas. Dalam regulasi yang berlaku, perusahaan memang diwajibkan mengalokasikan minimal satu persen posisi kerja bagi penyandang disabilitas.
“Bahkan, di Semarang sudah ada perusahaan seperti Apparel One Indonesia yang telah mempekerjakan lebih dari 4 persen tenaga kerja disabilitas,” jelasnya.
Selain membuka peluang kerja, Disnaker juga menargetkan 500 pelamar bisa diterima langsung selama kegiatan berlangsung. Di sisi lain, pihaknya turut memperluas perlindungan sosial dengan memberikan kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi 8.000 pekerja rentan di Kota Semarang.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, yang turut membuka acara tersebut menyampaikan apresiasi terhadap perusahaan yang menunjukkan komitmen inklusif. Menurutnya, kesempatan kerja bagi disabilitas menjadi bukti bahwa dunia industri di Semarang semakin adaptif dan terbuka.
“Kalau diberikan kesempatan, penyandang disabilitas juga bisa berkarya sesuai kemampuannya. Misalnya di bidang layanan pelanggan, atau pekerjaan yang memanfaatkan keunggulan indra mereka,” ujarnya.
Iswar juga mengungkapkan bahwa meningkatnya minat investor terhadap Kota Semarang menjadi faktor kunci tumbuhnya lapangan kerja baru.
“Kemarin ada investor dari Singapura yang menyatakan minat membuka usaha di Semarang. Mereka melihat kota ini punya keunggulan dari sisi kemudahan perizinan, akses pelabuhan dan bandara, serta stabilitas hubungan industrial,” bebernya.
Menurut Iswar, kombinasi antara kemudahan investasi dan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, serta masyarakat menjadikan Semarang sebagai kota yang ramah investasi sekaligus berorientasi kesejahteraan tenaga kerja.
“Semarang ini kota yang nyaman. Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha saling mendukung. Ini yang membuat para investor yakin membuka lapangan kerja di sini,” pungkasnya. (Adv)
