Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang pastikan jalanan di Ibu Kota Jawa Tengah mulus menjelang arus mudik Lebaran 2025.
Hal itu seirama dengan program 100 hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti – Iswar Aminuddin dalam pembangunan insfrastruktur di Ibu Jawa Tengah.
Diketahui, diakibatkan curah hujan yang tinggi, sejumlah ruas jalan mengalami kerusakan atau berlubang, seperti di Jalan Manyaran Gunungpati atau tepatnya di depan Ngrembel Asri.
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan, jalan yang menjadi kewenangan Pemkot sudah mulai di tambal dan petugas juga terus melakukan penyisiran jalanan rusak.
“H-7 mudik Lebaran kami targetkan selesai. Saya mohon partisipasi masyarakat. Bisa jadi sekarang mulus, tetapi hujan bisa menyebabkan jalan kembali berlubang,” ujarnya di Semarang, Kamis (20/3/2025).
Menurutnya beberapa titik jalan berlubang susah dilakukan perbaikan. Saat ini pihaknya sedang melakukan dua perbaikan besar, yakni di Jalan Raya Manyaran Gunungpati tepatnya didepan Ngrembel Ngrembel dan jalan di wilayah Sendangmulyo.
“Disana saluran airnya kecil, ini kita besarkan dengan bus beto agar air tidak menggenangi jalan,” katanya.
Idealnya kata dia, jalan tersebut seharusnya dilakukan betonisasi, tetapi waktu tidak mencukupi hingga Lebaran.
“Sementara dilapisi aspal agar jalan tetap aman digunakan untuk mudik,” jelasnya.
DPU juga mempercantik estetika jalan menyambut pemudik, terutama di pusat kota dan segitiga emas. DPU menambahkan berbagai tanaman dan marka jalan serta memastikan lampu estetika menyala di beberapa titik strategis.
“Semarang harus bersih dan cantik. Kolaborasi antar dinas dilakukan untuk menjaga estetika dan kebersihan,” pangkas dia.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menyapaikan, selain sektor pendidikan, dirinya menegaskan jika pemerataan pembangunan infrastruktur juga menjadi prioritas utama dirinya bersama wakil wali kota, Iswar Aminuddin dalam memimpin kota Semarang lima tahun ke depan.
“Kemarin ada yang bertanya kenapa anggaran infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan turun. Ini karena APBD murni 2025 masih berdasarkan kebijakan sebelumnya, sehingga kami perlu melakukan penyesuaian. Infrastruktur tetap jadi prioritas utama. Saya paham ada yang merasa jalan di lingkungannya penting, tapi begitu juga dengan saudara kita di Ngaliyan, Rowosari, Genuk, dan Tugu. Semua butuh perhatian. Maka kami akan memastikan pembangunan jalan, drainase, dan selokan dilakukan secara merata,” jelasnya saat hadir dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025-2029 di Patra Hotel & Convention, Selasa (18/3/2025) lalu. (Adv)