SEMARANG, Lingkar.co – Bandara Jendral Besar Soedriman yang berlokasi di Purbalingga sepi penumpang, hingga maskapai satu-satunya yang beroperasi harus menyetop sementara operasional.
Kabar tersebut muncul setelah ada unggahan pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio yang urung mendapatkan tiket perjalanan ke Bandara Jendral Soedirman.
Ia menilai ada kesalahan pada sisi perencanaan awal serta potensi ekonomi yang belum dibangun sempurna, sehingga mengurangi tingkat penumpang disana.
“Saya mau book minggu depan ternyata sudah tidak ada penerbangan. Saat saya konfirmasi ke Citilink memang stop terbang. Semoga nasibnya tidak seperti Bandara Kertajati,” tulisnya pada postingan Facebook, Senin (25/10/2021).
Sementara itu, Dilansir dari CNBC, Direktur Utama Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo, angkat bicara mengenai hal ini. maskapai anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk memutuskan untuk menghentikan sementara penerbangan di Bandara Jenderal Soedirman, Purbalingga karena permintaanya sedikit.
“Tetapi beberapa saat ini karena demand-nya sedang sangat menurun di rute ini, sehingga karena alasan komersial kita tidak terbangi di week 3 dan week 4 Oktober ini,” katanya kepada CNBC Indonesia.
Juliandra belum bisa memprediksi kapan maskapai ini kembali melayani penerbangan dari dan ke Bandara JB Soedirman. Tapi dia menjawab Citilink akan tetap aktif melayani penerbangan melalui bandara JB Soedirman.
“Hanya kebetulan di week 3 dan week 4 pax-nya minim,” katanya.
Bandara ini sudah beroperasi sejak 1 Juni 2021, dan telah melakukan penerbangan perdana pada 3 Juni 2021. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sempat mengunjungi bandara ini berharap mobilitas masyarakat dan barang, untuk wilayah Jawa Tengah menjadi lebih baik.
“Meskipun terminalnya belum selesai tapi telah mulai dilakukan penerbangan dari Jakarta ke Purbalingga, kemudian dari Purbalingga ke Surabaya oleh Citilink, kita lihat penumpangnya lebih dari 70%, alhamdullilah,” katanya.
Klarifikasi Ganjar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa JB Soedirman Purbalingga masih beroprasi sampai saat ini.
Dia menjelaskan, kendala yang saat menyebabkan sepinya bandara tersebut karena adanya peraturan terkait penerapan aturan PCR Test bagi penumpang pesawat.
“Nggak, nggak berhenti, tadi saya udah klarifikasi ke bupatinya tidak berhenti. Problem nya ada di PCR, terus kemudian dia (pihak maskapai) melakukan semacam reschedule lagi,” tutur Ganjar saat di kantornya, Senin (25/10/2021).
Ia yang telah mengkonfirmasi JB Soedirman yang tidak beroperasi kepada Bupati Purbalingga, menyampaikan bahwa beredarnya kabar bandara tak beroprasi adalah hoaks.
“Saya (sudah) tanya Bu Bupati ‘nggak Pak itu hoaks, kita masih jalan’ jadi tidak benar,” ungkapnya
Saat ini, penerbangan di Bandara JBS belum dibuka secara reguler karena mengikuti aturan PPKM Level di masa pandemi.
“Kita kan juga belum membebaskan aktivitas ekonomi termasuk transportasi, kita kan masih jaga-jaga terus,” ungkapnya.
Gubernur Ganjar mengatakan, adanya ketentuan yang mensyaratkan PCR Test bagi penumpang pesawat berdampak besar pada berkurannya minat masyarakat untuk berpergian dengan pesawat, terutama untuk rute penerbangan yang dekat.
Padahal, lanjutnya, pihak perusahaan sudah mengatakan jika sebenarnya penumpang pesawat cukup dengan swab antigen saja.
Sebab, di dalam kabin pesawat telah menggunakan hepafilter (pembasmi virus).
“Problemnya hanya itu saja, bukan berhenti dan memang dari segi jadwal belum (dibuka),” jelasnya.
Saat Gubernur mengklarifikasi kabar ini, Bupati Purbalingga balik menawarkan solusi jika ingin menambah jadwal penerbangan yaitu dengan membuka pariwisata.
Dia meyakini langkah ini otomatis akan meningkatkan jumlah penumpang.
“Bupati tadi saya kontak sudah siap (meningkatkan jumlah penumpang), ‘kalau diijinkan pariwisata saya buka penerbangannya masuk, hayo boleh apa tidak ?”, ungkapnya.
Menghadapi pertanyaan Bupati Purbalingga yang dilematis itu, Gubernur Jawa Tengah memilih untuk menahan pembukaan pariwisata terlebih dahulu.
Gubernur ingin setiap pembukaan segala kegiatan yang beresiko tinggi menjadi penyebaran Covid-19 harus dilakukan penuh kehati-hatian.
Penulis : Rezanda Akbar D.
Editor : Muhammad Nurseha
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps