Site icon Lingkar.co

Tak Bisa Hindari Era Persaingan, Awal: UDD PMI Kota Semarang Utamakan Kualitas dan Terakreditasi Unggul

Ketua PMI Kota Semarang awal Prasetyo saat wawancara media dengan sejumlah wartawan sesuai Gathering Media di aula lantai 4 Gedung UDD PMI Kota Semarang, Rabu (17/9/2025) pagi. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Ketua PMI Kota Semarang awal Prasetyo saat wawancara media dengan sejumlah wartawan sesuai Gathering Media di aula lantai 4 Gedung UDD PMI Kota Semarang, Rabu (17/9/2025) pagi. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – Ketua Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Dr. dr. Awal Prasetyo, M.Kes, Sp.THT(KL), MM(ARS) mengaku tidak bisa menghindari era persaingan. Untuk itu ia tegaskan bahwa Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang mengutamakan kualitas produk olahan darah.

“Persaingan adalah suatu keniscayaan, oleh karena itu secara intern PMI meningkatkan kualitas semuanya, mulai dari proses seleksi pendonor kemudian pemrosesan darah, penyimpanan dan distribusi,” kata Awal menjawab pertanyaan wartawan sesuai Gathering Media di aula lantai 4 Gedung UDD PMI Kota Semarang, Rabu (17/9/2025) pagi.

Gathering Media digelar sesuai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 PMI yang lahir pada 17 September 1945, tepat 1 bulan setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Menurutnya, semangat berbagi darah di kota Semarang semakin meningkat sehingga stok darah di UDD PMI selalu ada karena tempat distribusi darah berkurang dengan adanya undang-undang yang memperbolehkan rumah sakit memberikan pelayanan donor darah sehingga muncul Bank Darah Rumah Sakit (BDRS).

Meski demikian, pihaknya tidak terlalu fokus pada persoalan itu karena UDD PMI Kota Semarang sudah terakreditasi unggul. Katanya, sudah menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik atau Bermutu (CPOB) dan sudah diverifikasi oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga produk darah yang dihasilkan mendapatkan pengakuan hingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Yang menjadi unggulan UDD PMI Kota Semarang adalah input pendonornya. Pendonornya ditekankan pada keikhlasan, kesukarelaan dan kualitas kesehatan yang memenuhi standar kesehatan secara holistik, yaitu sehat fisik, sehat psikis dan sehat sosial,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Awal menyatakan bahwa orang yang melakukan donor darah di UDD PMI Kota Semarang semakin muda, “Rentang usia (pendonor) semakin muda, seperti tadi penyerahan penghargaan donor 10 kali itu orang muda yang belum berusia 20 tahun. Ini luar biasa,” ungkapnya.

Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak lepas dari promosi kesehatan yang dilakukan oleh PMI dan media massa yang menjadi relasi penting penyebaran informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Tentunya media yang menyampaikan bahwa darah yang berkualitas itu terkait usia (pendonor). Semakin muda semakin bagus itu, lebih berkualitas (darahnya) daripada yang sudah tua,” jelasnya.

Meski demikian, dirinya mengaku belum mendapatkan data terkait prosentase relawan donor darah sukarela yang berusia muda, “Prosentasenya belum kami hitung, nanti akan kami sajikan datanya,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, PMI Kota Semarang juga memberikan penghargaan kepada Alfamart yang konsisten sebagai koordinator kegiatan donor darah di berbagai tempat di seluruh Indonesia. (*)

Exit mobile version