Lingkar.co – Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Lazisma Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) terus memperkuat perannya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program zakat produktif.
Hingga tahun 2025, lembaga ini telah menggulirkan dana zakat produktif sebesar Rp1,8 miliar kepada lebih dari 1.500 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang dan sekitarnya.
Program tersebut menjadi salah satu agenda utama dalam peringatan Milad ke-20 UPZ Lazisma MAJT tahun 2025, yang dipusatkan di kantor KSPPS Berkah Mitra Hasanah, Genuk, Semarang.
Ketua UPZ Lazisma MAJT, Dr KH Wahab Zaenuri, MM mengatakan zakat produktif pertama kali digulirkan pada tahun 2017.
Sejak itu, program terus berkesinambungan hingga memasuki tahap ke-21 pada tahun 2025.
“Sampai hari ini kita sudah membina lebih dari 1.500 orang melalui zakat produktif dengan total dana Rp1,8 miliar. Untuk tahap 21 ini, dana yang digulirkan mencapai Rp55,5 juta kepada 32 pelaku UMKM binaan,” katanya saat tasyakuran puncak milad ke-20 UPZ Lazisma MAJT, Rabu (20/8/2025).
Pada penyaluran tahap ke-21, UPZ Lazisma MAJT menyalurkan bantuan kepada 20 orang melalui KSPPS Berkah Mitra Hasanah senilai Rp34 juta dan 12 orang melalui KSPPS Binama sebesar Rp21,5 juta. Adapun sebelumnya pada tahap ke-20 pada tanggal 1 Mei 2025 (hari pertama puasa Ramadan 1446 H) menggulirkan zakat produktif senilai 41 juta untuk 21 orang pelaku UMKM binaan Tlogosari.
Menurut Wahab, zakat produktif menjadi salah satu solusi nyata menghadapi kondisi ekonomi yang masih terpuruk.
“Saat ini bertahan saja sudah baik. Karena itu, keberadaan orang-orang yang berzakat menjadi bagian dari solusi. Semakin lancar rezeki, semakin meningkat pula zakat yang disalurkan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris PP MAJT Drs KH Muhyidin M.Ag memberikan apresiasi atas kiprah UPZ Lazisma MAJT yang mampu bertahan dan terus berkembang selama dua dekade.
Ia berharap program pemberdayaan seperti ini dapat diperluas agar manfaatnya semakin dirasakan masyarakat.
Hal senada juga disampaikan Direktur Utama KSPPS Berkah Mitra Hasanah HM Supriyadi SE MM. Menurutnya, zakat produktif menjadi alternatif permodalan yang sangat membantu pelaku UMKM di tengah sulitnya akses kredit perbankan.
“Dunia usaha sedang lesu, sementara kredit perbankan sulit dijangkau. UPZ Lazisma MAJT hadir dengan program zakat produktif yang betul-betul bermanfaat,” katanya.
Ia berharap program ini berkelanjutan dan semakin banyak UMKM yang mendapat bantuan, sehingga perputaran ekonomi masyarakat makin luas.
Program zakat produktif yang digulirkan UPZ Lazisma MAJT tidak hanya membantu pelaku usaha bertahan, tetapi juga diharapkan mampu melahirkan kemandirian ekonomi umat.
Melalui prinsip berkelanjutan, zakat tidak hanya berhenti pada konsumsi, melainkan berkembang menjadi modal usaha yang memberi manfaat jangka panjang.
Sementara itu, Ketua panitia Milad ke-20 UPZ Lazisma MAJT, Ahsan Fauzi menuturkan, Milad kali ini digelar dengan beragam kegiatan, diantaranya; santunan yatama untuk 100 anak, pendampingan dan pengguliran zakat produktif untuk UMKM binaan, serta puncaknya adalah potong tumpeng sekaligus pembacaan tahlil dan doa untuk para pendiri dan pengurus UPZ Lazisma MAJT yang telah tiada.
“Tahun ini merupakan pertama kalinya Milad UPZ Lazisma MAJT dirayakan. Semoga ditahun-tahun berikutnya tradisi perayaan Milad bisa terus dilaksanakan dan bisa lebih semarak lagi,” harapnya. (*)