Terdampak Pandemi, Sejumlah Vila dan Hotel Melati di Tawangmangu Dikabarkan Dijual

TERDAMPAK: Deretan papan villa yang berjejer di Jalan Raya Tawangmangu. (PUJOKO/KORAN LINGKAR JATENG)
TERDAMPAK: Deretan papan villa yang berjejer di Jalan Raya Tawangmangu. (PUJOKO/KORAN LINGKAR JATENG)

KARANGANYAR, Lingkar.co– Beberapa vila dan hotel melati di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dikabarkan tengah dijual oleh pemiliknya. Hal itu dilakukan disebabkan terdampak pandemi Covid-19 yang berakibat hampir tidak ada sama sekali yang menginap.

“Villa, ada. Villa ya satu dua, katanya sedang ditawarkan. Hotel melati 1-2 lah,’’ kata Kawardi, penasehat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Karanganyar.

Kawardi mengatakan, hotel-hotel melati dan villa di Tawangmangu, merasakan dampak pandemi Covid-19 yang luar biasa. Sehingga pemilik memilih “menyekolahkan” sertifikat, hotel, rumah ke bank guna menutupi biaya operasi hotel masing-masing.

“Mereka mengeluh luar biasa. Sementara nombok, juragane nombok dulu. cukup atau endak untuk besuknya tidak tahu. Kalau situasinya terus begini otomatis lama kelamaan juga menjual asetnya itu, pasti itu. Memang ada satu dua hotel dijual,” pria yang juga menjabat anggota Komisi A DPRD Karanganyar itu.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Karanganyar Titis Sri Jawoto mengakui, belum mendengar tentang penjualan hotel ataupun villa di Tawangmangu karena sepi pengunjung.

“Saya belum mendengar, saya belum tahu beritanya. Tapi kemarin seharian saya di Tawangmangu, tidak dengar sama sekali,” kata Titis (10/2/2021).

Terkait sepinya okupansi hotel di Tawangmangu, Titis menerangkan, ada beberapa faktor yang menjadi akumulasi. Misalnya pada Januari hingga April memang bulan sepi kunjungan atau low season.

“Jelas karena pandemi (hotel dijual, Red). Ya memang yang punya duit sudah sedikit, jadi wisatawan minim sekali. Apalagi kemarin warga takut dengan adanya kebijakan terakhir itu (Jateng di Rumah Saja, Red),” ujarnya.

Titis meminta pelaku usaha wisata di Karanganyar untuk bersyukur walaupun situasi dan kondisinya sangat berat saat ini. Titis beralasan, destinasi wisata seluruh daerah di Jateng destinasi yang buka baru 50 persen. Sedangkan di Karanganyar hampir total buka, dan yang tutup milik pemerintah

“Teman-teman harus ngempet (sabar, Red) sedikit. Saya yakin sepekan besok sudah ramai di Tawangmangu. Teman-teman harus optimis, menyiapkan segala sesuatu dan kita berikan informasi bahwa pelaku wisata di Karanganyar siap melayani wisatawan dengan Prokes baik,” kata Titis.(jok/lut)

Sumber: Koran Lingkar Jateng