Terjun Langsung, Kemenkes Nilai Kudus Layak Terima Sertifikat Bebas Frambusia

MENILAI: Tim penilai dari Kemenkes didampingi DKK Kudus tengah melakukan penilaian langsung terkait penyakit frambusia di Puskesmas Ngemplak, Rabu (24/11).
MENILAI: Tim penilai dari Kemenkes didampingi DKK Kudus tengah melakukan penilaian langsung terkait penyakit frambusia di Puskesmas Ngemplak, Rabu (24/11).

KUDUS, Lingkar.co – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penilaian secara langsung terkait Kudus bebas frambusia pada Rabu (24/11). Penilaian ini dilakukan untuk melihat bahwa Kudus benar-benar layak menerima sertifikat kabupaten atau kota bebas frambusia.

Dalam melakukan penilaian ini, tim penilai dari Kemenkes terjun langsung ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus dan Puskesmas Ngemplak.

Sub Koordinator Frambusia Kemenkes Ridwan Mawardi SKM, M.AP mengatakan, kegiatan ini merupakan penilaian sertifikasi kabupaten kota bebas frambusia. Ia menjelaskan, Kabupaten Kudus terpilih untuk dinilai layak mendapatkan sertifikat bebas frambusia atas dasar rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Bebas frambusia ini dalam arti penyakit ini sudah eradikasi. Jadi benar-benar tidak ada satu pun kasus yang ditemukan disini,” jelasnya.

Ridwan menerangkan, penilaian ini berdasarkan pada surveilans frambusia berkinerja baik. Penilaian dilakukan berdasarkan laporan secara online maupun manual. Pelaporan online ini jika ada kasus frambusia di suatu daerah maka bisa dilaporkan secara langsung ke Kemenkes.

“Sementara pelaporan manual yakni berdasarkan laporan setiap puskesmas yang disampaikan ke DKK Kudus. Kemudian laporan itu disampaikan ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah, lalu disampaikan kepada Kemenkes. Jadi pelaporannya dilakukan secar bertingkat,” terangnya.

Png-20230831-120408-0000

Ia menuturkan, pelaporan ini sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir. Ridwan mengatakan, berdasarkan laporan dari Kepala DKK Kudus, di puskesmas-puskesmas setempat sudah tidak ditemukan lagi kasus frambusia.

Pihaknya mengatakan, setelah Kemenkes melakukan penilaian secara langsung ke DKK Kudus dan ke puskesmas setempat, sudah tidak ditemukan kasus frambusia.

“Hasil penilaian ini sangat baik. Kami sudah menilai dokumen setiap puskesmas dan hasilnya nihil. Lalu dari hasil wawancara kepada kader-kadernya dan petugas puskesmas juga hasilnya sangat baik,” ucapnya.

Dirinya mengatakan, pengecekan secara langsung ini dilakukan supaya tidak adanya kasus bukan karena kader ataupun puskesmas tidak paham mengenai penyakit frambusia. Akan tetapi, karena memang kasus penyakit frambusia sudah tidak ada.

“Ternyata ketika kami menanyakan kepada kader dan petugas puskesmas, rata-rata mereka sudah mengetahui ciri-ciri frambusia, cara pengobatannya dan kasusnya seperti apa juga sudah tahu. Artinya secara kompetensi dan surveilans mereka mengetahui, dan memang benar-benar tidak ada kasus frambsia di Kudus,” tukasnya.

LINGKAR NEWS NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *