Lingkar.co – Puluhan sopir truk yang mengangkut muatan Over Dimension Over Load (ODOL) melakukan aksi mogok kerja dengan memblokade Jalan Lingkar Selatan di Desa Tanjang, Kecamatan Pati, Kamis (19/6/2025). Mereka menolak keras kebijakan Zero ODOL yang dianggap tidak memikirkan nasib sopir dan keluarganya.
Sejak pukul 10.00 WIB, puluhan truk memenuhi jalan tersebut hingga menyebabkan kemacetan panjang. Massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan seperti “Odol Harga Sandang Pangan Murah”, “Turut Berduka Cita Atas Matinya Pikiran Pemerintah”, dan “Jangan Susahkan Kami, Jangan Sampai Kami Jadi Penjahat Demi Mencukupi Anak Istri”.
Afif, salah satu sopir yang ikut aksi, menjelaskan bahwa sopir ODOL berperan penting dalam mengangkut bahan pangan agar sampai ke masyarakat dengan harga terjangkau.
“Kita hanya mencukupi kebutuhan masyarakat biar terjangkau bahan pangan murah sampai tempatnya,” ujarnya.
Afif juga menegaskan bahwa kebijakan Zero ODOL harus dikaji ulang karena dampaknya sangat besar bagi kehidupan sopir dan keluarganya.
“Ini mengorbankan keluarga, harus dikaji terlebih dahulu, harus turun ke bawah ke desa-desa. Ini belum jelas,” tegasnya.
Samsul, sopir lain yang turut serta, menambahkan bahwa aturan ini membuat mereka kehilangan pekerjaan dan penghasilan.
“Kalau aturan ini terus diberlakukan tanpa solusi, kami bisa kehilangan pekerjaan. Ongkos angkut tidak sebanding dengan biaya dan risiko yang kami hadapi,” katanya.
Sutrisno, sopir truk lainnya, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk perjuangan agar kebijakan yang dibuat lebih manusiawi.
“Kami bukan penjahat, kami hanya pekerja yang ingin hidup layak. Tolong dengarkan kami,” ujarnya.
Pihak kepolisian setempat sudah mengalihkan arus lalu lintas ke jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan dan menjaga ketertiban selama aksi berlangsung. (*)