Usai Salat Idul Fitri di Masjid Agung Kudus, Bupati Imbau Masyarakat Tetap Disiplin Prokes

Bupati Kudus Hm. Hartopo (dua dari kiri) memberikan keterangan kepada awak media usai melangsungkan Salat Id di masjid Agung Kudus Kamis (13/5/2021). (MAULANA AINUL YAKIN/LINGKAR)
Bupati Kudus Hm. Hartopo (dua dari kiri) memberikan keterangan kepada awak media usai melangsungkan Salat Id di masjid Agung Kudus Kamis (13/5/2021). (MAULANA AINUL YAKIN/LINGKAR)

KUDUS, Lingkar.co– Bupati Kudus, Jawa Tengah HM. Hartopo melaksanakan ibadah salat id di Masjid Agung Kudus pagi tadi Kamis  (13/05/2021). Dalam sambutannya, ia menghimbau masyarakat untuk tetap menekankan protokol kesehatan (prokes).

Hartopo mengatakan, mengingat meningkatnya kasus covid-19 yang saat ini sangat luar biasa sekali. Maka dari itu, perlu waspasa jangan sampai mengabaikan prokes ketika berkunjung ataupun ada tamu yang berkunjung ke rumah.

“Titik terendah kemarin mencapai angka 60 sebelum Ramadhn, sekarang sekitar 130 sekian, kenaikannya hampir 125%. Jadi para tamu harus menggunakan masker,” katanya.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Hartopo juga menghimbau, untuk tamu yang bukan keluarga sebaiknya tidak masuk kedalam rumah cukup di luar rumah saja, suguhannya pun di luar.

“Kalau masuk rumah buka masker dan disuguhi makanan ini yang berbahaya. Kalau masuk rumah takutnya akan memicu munculnya klaster, karena di Kabupaten Kudus sudah banyak kasus klaster keluarga,” tuturnya.

Ada Ribuan Pemudik Ikuti Rapid Test Antigen

Orang nomor satu di Kota Kretek itu juga memaparkan, untuk saat ini pemudik yang sudah melakukan tes rapit antigen berjumlah 1000-1200 orang. 

Png-20230831-120408-0000

“Untuk yang positif ada 2 orang dari desa panjang dan juga desa gulang. Karena statusnya orang tanpa gelaja (OTG) maka dilakukan isolasi mandiri dengan syarat punya kamar sendiri. Kalau tisak punya akan kami bawa ke pusat isolasi,” ungkapnya 

Selain itu, ia juga menanggapi terkait kasus kasus mercon yang memakan korban jiwa malam tadi. “Itu buatan sendiri, jadi tidak home industri atau dikomersilkan. Jadi kita pun tidak memantau sampai sedetil itu,” bebernya

Dari pihak forum komunikasi pemimpin daerah (forkominda) terutama kapolres juga tidak memantau karena proses pembuatan mercon yang bersifat sangat privasi.“Tetangganya saja tidak tau, taunya ya pas sudah terjadi ledakan,” tandasnya.(kin/lut)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *