Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengakui banyak kendala dalam pengelolaan tanah wakaf di Jateng. Hingga saat ini masih banyak tanah wakaf yang belum bisa dikelola dengan baik.
“Pasalnya, tanah wakaf tersebut belum bisa diserahkan ke Yayasan, sehingga pengelolaannya belum maksimal. Hal ini karena pengurusan tanah wakaf terkendala nadzir yang masih belum bersertifikat,” ungkapnya dalam sambutan acara Silaturrahim dan halal bihalal Ngumpulke Balung Pisah Warga NU se-Jawa Tengah di Hall Kaimana Sekolah Nasima Jalan Yos Sudarso Sabtu (3/5/2025)
Selain itu, lanjutnya, pengelolaan tanah wakaf juga terkendala dengan cucu dan cicitnya yang menuntut kembali tanah tersebut.
Bahkan ada yang sudah tukar guling, juga dituntut. Ada juga pembelian tanah wakaf kembali.
“Kami berharap ada kemudahan sertifikasi nadir, agar lebih cepat pemanfaatan tanah wakaf tersebut,” bebernya.
Sebagai informasi, sejumlah Profesor dan Doktor se-Kota Semarang mengawali acara silaturrahmi dengan membaca kitab maulid Al-Barzanji.
Acara juga dimeriahkan dengan penampilan Rampak Darbuka oleh murid-murid SD Nasima dan Tari Ratoh Jaroe Aceh oleh murid-murid SMP-SMA Nasima.
Menurut Ketua Dewan Pembina Nasima, KH Hanief Ismail, mereka pernah menjuarai lomba tari di Korea dan Tiongkok. Menurut jadwal, pada bulan ini sekolah nasima akan mengikuti festival di Perancis.
Acara tersebut dihadiri jajaran struktur Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan tokoh kiai sepuh NU se-Jawa Tengah.
Hadir juga Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Saiful Mujab, Kepala Kanwil ATR/BPN Jateng Lampri dan Kepala BPN Kabupaten/Kota se-Jateng, Kepala Baznas RI Prof Noor Ahmad, pendiri YPI Nasima KH Yusuf Nafi, Ketua Umum MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji, Dirut RSI Sultan Agung Agus Ujianto.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Bupati Blora Arief Rohman, Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin, Wakil Bupati Kabupaten Banyumas Dwi Asih Lintarti, Wakil Wali Kota Tegal Tazkiyatul Mutmainah, Wakil Bupati Demak Mohammad Badruddin, para Rektor Perguruan Tinggi NU dan para kiai bu Nyai NU.
Para anggota DPRD Jateng kader NU dari berbagai partai. Hadir juga sejumlah kiai Khos KH Munif Muhammad Zuhri, KH Dzikron Abdullah dan lain-lain.
Sementara sambutan Ketua PWNU Jawa Tengah diwakili Wakil Ketua Prof Dr KH Hasyim Muhammad.
Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi mewakili sesepuh Balung Pisah NU menjelaskan, kegiatan tersebut sudah dilaksanakan oleh KH Ahmad Abdul Hamid Kendal dan diteruskan hingga sekarang. Warga NU yang tersebar di berbagai bidang tugas berkumpul saling bersilaturahmi.
Dalam kesempatan itu, Menteri Nusron Wahid didampingi Kepala Kanwil BPN Lampri dan Ketua Umum MUI KH Ahmad Darodji menyerahkan sertifikat wakaf kepada 10 orang, yaitu Agus Salim untuk Musalla Bismillah di Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang Suranto, Mujiono, Sahuri, Moh Adhif, Alek Kisdiyanto untuk Makam Umum Sruwoh di Sambingbangi, Kradenan, Kabupaten Grobogan; Mukmin, Parno, Madi, Wayo, Sugito untuk Masjid Baitut Thohirin di Kradenan Kabupaten Grobogan, Yayasan Pondok Pesantren Al Madinah Wates Kradenan Grobogan.
Perkumpulan NU untuk sarana dan prasarana masjid serta kemaslahatan umat Karangdadap Kabupaten Pekalongan, perkumpulan Nahdlatul Ulama untuk Musalla Al-Kautsar dan Masyarakat Umum di Sumur Jomblang Bogo, Bojong, Kabupaten Pekalongan, perkumpulan NU untuk Sekolah TK Muslimat NU di Sendangkulon, Kangkung, Kabupaten Kendal, perkumpulan NU untuk Gedung Majelis Wakil Cabang NU Rowosari, Kabupaten Kendal, persyarikatan Muhammadiyah untuk Kemajuan dan Kesejahteraan umat yang dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah di Kumpulrejo, Kaliwungu, Kabupaten Kendal, dan Arif Hidayatullah dannkasan-kawan untuk Musalla Darussalam Candiroto, Kabupaten Kendal. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat