SEMARANG, Lingkar.co – Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, meminta petugas fasilitas kesehatan (Faskes) mengeluarkan surat rekomendasi bagi pasien Covid-19 untuk isolasi terpusat (isoter).
Hal itu menanggapi laporan Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo, dalam Rapat Penanganan Covid 19 dengan kabupaten/kota se-Jateng, Senin (30/8/2021) di Kantor Gubernur.
Prasetya melaporkan, banyak warga yang terpapar Covid-19 lebih memilih isolasi mandiri ketimbang isoter.
Berdasarkan pantauan perkembangan kasus Covid-19 wilayah Solo Raya pada 28 Agustus 2021, jumlah warga yang isoman sebanyak 1.391 orang, sementara yang isoter hanya 303 orang.
“Warga Solo Raya lebih banyak yang memilih isolasi mandiri daripada isolasi terpusat. Ada 11 warga yang tercatat meninggal dunia saat isolasi mandiri di Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri,” jelas Prasetyo.
Laporan Prasetya tersebut, mendapat tanggapan serius dari Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen.
Berdasarkan informasi ia terima, banya warga terpapar Covid-19 takut periksa, dan tidak mau isolasi terpusat, karena khawatir tidak bisa beraktivitas atau bekerja.
“Ini mengindikasikan, masyarakat yang terpapar Covid-19 tidak mau diam. Maka, pemerintah harus mendorong mereka untuk dirawat di isolasi terpusat,” tegas Wagub Taj Yasin.
Ia meminta, petugas fasilitas kesehatan agar mengeluarkan surat rekomendasi bagi warga yang terpapar Covid-19 untuk isolasi terpusat.
“Saya ingin menegaskan kepada petugas tenaga kesehatan di kabupaten/kota (agar) sebaiknya menerbitkan surat rekomendasi kepada masyarakat yang terpapar Covid-19,” tegasnya.
Wagub Taj Yasin, mengatakan, dalam surat rekomendasi juga tercantum mengenai level kondisi pasien.
“Apakah itu disarankan ke isolasi terpusat atau ke rumah sakit. Sehingga angka 11 yang terjadi di eks keresidenan Solo Raya bisa kita tekan,” ucapnya.
“Jangan sampai ada yang meninggal di tempat isolasi mandiri,” sambungnya.
Baca Juga:
Bupati Haryanto Pastikan Dana Insentif Nakes Aman
KASUS COVID-19 MENURUN
Wagub Taj YAsin, mengatakan, turunnya kasus Covid-19 saat ini, cukup menggembirakan.
Kendati demikian, kata dia, kenaikan kurva kasus Covid-19 setiap tiga bulan, perlu menjadi perhatian.
Sebagai upaya antisipasi, kata Wagub Taj Yasin, pelaksanaan tracing perlu pendataan secara rinci pada titik-titik penyebaran Covid-19.
“Saya berharap setelah tracing, kita mengetahui penyebarannya apakah masih semasif waktu lonjakan turbulensi yang terjadi di bulan Juni dan Juli,” ucapnya.
“Sehingga kita bisa mengetahui apakah itu (riil) sudah turun atau tidak. Sehingga kita bisa mengetahui juga masalah herd immunity di masyarakat,” pungkasnya.*
Penulis : Rezanda Akbar D
Editor : M. Rain Daling