Site icon Lingkar.co

Warga Resah, Begal Payudara Berkeliaran di Ngrampal, Sragen

ILUSTRASI: Perempuan sebagai korban peristiwa begal oayudara yang marak terjadi di Kawasan Dukuh Baok, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

ILUSTRASI: Perempuan sebagai korban peristiwa begal oayudara yang marak terjadi di Kawasan Dukuh Baok, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

SRAGEN, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Sejumlah warga Sragen resah adanya ancaman begal payudara yang terjadi di Kawasan Dukuh Baok, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.

Keluhan dan peringatan adanya begal payudara tersebut di ungah netizen di media sosial agar masyarakat lebih waspada.

Lantas dengan laporan dari warga tersebut, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Ngrampal segera bertindak untuk mencegah kejadian serupa.

Baca juga:
Foto Bupati, Wabup dan Sekda Pati Tak Pakai Masker Di sorot Warga

Camat Ngrampal Joko Hendang Murwanto menyampaikan, pihaknya akan kordinasi dengan Kapolsek terkait masalah yang ramai di media sosial (Medsos) tersebut.

Joko mengakui bahwa kawasan tersebut memang rawan terjadi kejahatan juga situasinya gelap ketika malam hari.

Ia menuturkan jika sebenarnya dari pihak Polsek juga sudah cukup sering menggelar patroli di kawasan tersebut.

Baca juga:
Mayat Seorang Kakek di Trangkil Di temukan Dalam Keadaan Membusuk

”Jalannya memang gelap. Sepertinya korban belum laporan, kami sarankan lapor ke kepolisian, dengan adanya laporan intens patroli bisa polisi lakukan,” ujarnya.

Pihaknya cukup memahami jika korban enggan melapor, namun Joko menekankan kepada korban untuk tidak perlu malu menyampaikan laporan tersebut kepada pihak yang berwajib.

”Jaman sekarang apa-apa bisa lapor, termasuk tindakan pelecehan seksual. Karena kesadaran hukum masyarakat cukup tinggi,” terang Joko.

Baca juga:
Diyakini Keturunan Gendoruwo, Orang Tua Tega Jalani Ritual Tenggelamkan Anak hingga Tewas

Himbau Warga Lebih Waspada

Dengan adanya laporan tersebut, pihaknya mengambil inisiatif untuk kordinasi dengan Kepolisian dan Kades setempat.

Karena jalan tersebut sering dilewati oleh pegawai pabrik, Joko tidak henti-hentinya mengingatkan kepada warga.

“Jika ada keperluan mendesak dan harus melintas di kawasan tersebut, hendaknya meningkatkan kewaspadaan diri, apalagi perempuan, kan bahaya kalau lewat situ sendirian,” tegas Joko.

Baca juga:
Dampak Pandemi, Pedagang Batik Pekalongan Kurangi Karyawan hingga Tutup Toko

Joko memaparkan untuk kawasan tersebut lokasinya masuk ke dalam wilayah Desa Kebonromo, yang sekaligus sebagai akses menuju desa Bandung dan Desa Pilangsari.

Menurutnya kawasan tersebut memang persawahan yang gelap dan tidak ada pemukiman di jalur mengarah desa Karangudi. Selain itu, jalur tersebut merupakan jalur Kabupaten.

”Kawasan itu memang rawan kriminalitas. Dari kecamatan kita antisipasi dengan rutin memotong alang-alang agar pengendara bisa melihat situasi di kanan-kiri jalan,” imbuhnya.

“Kita pernah juga usulkan penerangan jalan dan polisi tidur di Dishub, tapi belum ada tindak lanjut,” pungkas Joko. (fid/luh)

Exit mobile version