SEMARANG, Lingkar.co – Warga Kota Semarang mendapat bantuan pengisian tabung oksigen medis pada Jumat (6/8/2021).
Bantuan tersebut atas inisiasi Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jateng, bersama PT Langgen Gas Nyata.
Antusias warga sangat tinggi untuk mendapatkan bantuan pengisian oksigen medis tersebut.
Sejak pagi, sekira 185 warga mendatangi Balai Kota Semarang, dengan membawa tabung oksigen berukuran 1 meter kubik.
Padahal, informasi pengisian tabung oksigen gratis di Balai Kota Semarang, baru dua hari yang lalu tersiar.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, meninjau langsung kegiatan atas inisiasi PT Langgeng Gas Nyata, dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jateng itu.
Ia mengungkapkan terima kasih atas bantuan kepada warganya tersebut.
“Pasti sangat membantu karena kita tau saat pandemi ini kebutuhan oksigen medis sangat tinggi,” ujar Hendi, sapaan akrab Walikota.
Ia mengatakan, bantuan itu sangat bermanfaat. Apalagi kata Hendi, awal Juli lalu, permintaan oksigen melonjak drastis seiring peningkatan pasien Covid-19.
Hendi mengatakan banyak warga yang mengeluh kesulitan mencari oksigen medis. Kalaupun ada, harganya sangat mencekik karena kelangkaan.
“Pernah kurang. Tapi bisa terselesaikan dengan cara saling meminjami oksigen medis antara rumah sakit. Yang punya stok banyak bisa meminjami ke rumah sakit yang kekurangan stok,” jelasnya.
PEKAN DEPAN, BANTUAN YANG SAMA
Sementara itu, DPD Walubi Jateng, Anto Hartono, mengungkapkan kegiatan tersebut sebagai bentuk bakti sosial Walubi dan PT Langgeng Gas Nyata.
Targetnya pada kegiatan tersebut, pengisian 200 tabung oksigen medis secara gratis.
“Kebetulan dari PT Langgeng Gas Nyata bisa mendukung sehingga kita bisa jalankan. Karena ini bagian dari misi kemanusian,” paparnya.
Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan kegiatan yang sama pada pekan depan.
Dengan syarat yang masih sama, yakni warga Kota Semarang me dengan KTP.
Kemudian, mendaftar sehari sebelm kegiatan berlangsung melalui call center. Serta kapasitas tabung yang diisi adalah ukuran 1 meter kubik.
“Ini khusus untuk warga, tidak untuk penjual. Jadi pengisian ini tidak kemudian untuk diperjualbelikan,” ujarnya.
Seorang warga yang mendapatkan bantuan tersebut, mengungkapkan terima kasihnya.
” Terima kasih, kegiatan ini sangat membantu,” kata Eko.
Menurutnya, harga oksigen medis di pasaran masih cukup mahal. Sehingga dengan adanya program bantuan seperti ini sangat membantu warga.
“Oksigen ini untuk orang tua di rumah. Di luar harganya cukup mahal, sekitar Rp75 ribu ukuran 1 meter kubik. Itu habis paling tidak dalam 2 hari,” ujarnya.*
Penulis : Dinda Rahmasari Tunggal Sukma
Editor : M. Rain Daling