Lingkar.co – Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Aris Irwanto menyerahkan Surat Keputusan (SK) perihal Penetapan Sekolah Adiwiyata Kabupaten tahun 2025 kepada 16 Satuan Pendidikan di Kabupaten Kendal, Selas (16/12/2025) di SMP Negeri 2 Pegandon.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan launching persiapan menuju Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2026 bagi 16 Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kendal, 16 Sekolah Adiwiyata Provinsi tahun 2025 serta persiapan menuju Sekolah Adiwiyata Mandiri bagi 8 Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2025.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menyampaikan apresiasi kepada 16 sekolah yang telah menerima SK Penetapan Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kendal tahun 2025. Serta memberikan selamat kepada 16 Sekolah Adiwiyata Provinsi dan 8 Sekolah Adiwiyata Nasional.
Menurutnya, prestasi ini bukan hanya sebuah penghargaan, melainkan bukti komitmen seluruh warga
sekolah, kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua dalam menghidupkan nilai-nilai cinta lingkungan dalam seluruh aktivitas pembelajaran.
“Predikat Adiwiyata bukanlah garis akhir. Justru ini adalah titik awal untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan memperkuat integrasi pendidikan lingkungan hidup dalam kurikulum maupun budaya sekolah. Harapan kami, sekolah-sekolah ini dapat menjadi role model yang menginspirasi bagi sekolah lain di Kabupaten Kendal,” ujar Bupati Kendal.
Ditambahkan, pada tahun 2025, Kabupaten Kendal telah berhasil melahirkan 40 Sekolah Adiwiyata. Ia berpesan agar pencapaian Adiwiyata ini menjadi motivasi kepada seluruh pihak agar senantiasa menjaga kelestarian lingkungan.
“Tahun ini total ada 40 Sekolah Adiwiyata, tentunya harapan kita ini dapat meningkatkan kepedulian dan budaya kepada para siswa di masing-masing sekolah untuk ikut terlibat dalam menjaga lingkungan, bumi dan isinya. Saya berharap seluruh sekolah di Kabupaten Kendal dapat berpredikat Sekolah Adiwiyata,” harapnya.
Kepala DLH Kendal, Aris Irwanto menyampaikan, bahwa untuk mewujudkan Sekolah Adiwiyata harus ada keterlibatan seluruh warga sekolah dalam menjaga lingkungan sekitar.
“Mereka harus mampu mengelola sampah di sekolahan, penghijauan. Dan kolaorasi perlu dilakukan, misalnya DLH berkontribusi dalam penyediaan tanaman,” katanya.
Kepala Bidang Penataan dan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kendal, Suprayogi menerangkan, dari 40 Sekolah Adiwiyata, 16 sekolah telah menerima SK Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 dan 8 sekolah telah menerima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional
Tahun 2025 di Jakarta, yaitu di Gedung Sasono Utomo TMII pada hari Kamis, 11
Desember 2025 lalu.
“Kemarin yang sudah memenangkan Adiwiyata Kabupaten dan Provinsi bisa maju ke tingkat nasional. Terus yang kemarin dapat Adiwiyata Nasional bisa maju ke Adiwiyata Mandiri syaratnya harus punya sekolah binaan. Dan untuk Adiwiyata Mandiri harus melakukan pembinaan selama 6 bulan sehingga baru bisa maju di tahun 2027,” terangnya.
Sementara, Retno selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Pegandon, yang merupakan salah satu penerima SK Penetapan Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kendal 2025 menyatakan, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan menuju Adiwiyata Nasional.
“Kita sudah melakukan penanaman pohon, konservasi air dan energi, kita juga mengubah mindset anak-anak dan seluruh warga sekolah supaya peduli lingkungan dan kebersihan serta kita melakukan inovasi yang berbasis lingkungan,” pungkasnya. (*)








