Site icon Lingkar.co

Ade Bhakti, Dari Jadi ASN dengan Ijazah SMA hingga Mantap Maju Calon Wali Kota Semarang

Ade Bhakti Ariawan mantap maju sebagai Calon Wali Kota Semarang. Foto: Furia Hera Wati/Lingkar.co.

Ade Bhakti Ariawan mantap maju sebagai Calon Wali Kota Semarang. Foto: Furia Hera Wati/Lingkar.co.

Lingkar.co – Nama Ade Bhakti Ariawan mencuat sebagai Calon Wali Kota Semarang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Karir mantan Camat Gajahmungkur ini berawal sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang menggunakan ijazah SMA pada tahun 2006.

Hingga akhirnya, pria asli Gunungpati Semarang tersebut kini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang.

Sebelum menjabat sebagai Sekdin Damkar, pria yang akrab disapa “Mas Blangwir” ini pernah menduduki jabatan di beberapa instansi Pemerintah Kota Semarang. Selain di Satpol PP dan Camat Gajahmungkur, Ia juga sempat menjadi staff Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi selama lima tahun dari 2012 hingga 2017. Kemudian, sebagai ASN di Disbudpar Kota Semarang.

Ade Bhakti juga sempat menjadi Kepala Badan Layanan Umum (BLU) UPTD Trans Semarang selama tiga tahun dari 2017 hingga 2019.

Ade mengaku memegang Trans Semarang hanya tiga tahun karena dipromosikan di Disbudpar Kota Semarang.

“Target saya di Trans Semarang sebenarnya 6 tahun, tapi mungkin pimpinan menilai selama 3 tahun itu saya sudah bisa membuat perubahan yang signifikan di Trans Semarang karena inovasi yang saya bawa. Oleh karena itu kemudian saya dipromosikan di Disbudpar Kota Semarang bidang kesenian,” ujarnya saat diwawancara Lingkar.co, Minggu (23/6/2024).

Lebih lanjut, Ade mengungkapkan bahwa Ia selalu mengutamakan inovasi setiap bekerja, termasuk saat menjabat di Trans Semarang. Banyak inovasi yang telah Ia bangun untuk Trans Semarang.

“Sebelum saya masuk, Trans Semarang belum mengalami digitalisasi. Termasuk sistem pembayaran yang masih konvensional memakai karcis. Kami belum bisa mengecek banyaknya penumpang dan pendapatan perhari yang menyebabkan rawannya penyelundupan uang. Setelah itu saya bikin sistem yang bisa mengecek semuanya mulai dari penumpang dan pendapatan perhari, hingga aplikasi tracking armada untuk penumpang. Selain itu di bulan ke 7 saya memecat 50-60 karyawan yang melakukan kecurangan di Trans Semarang,” katanya.

Selain itu, namanya mencuat di kalangan publik setelah Ia kerap memposting kegiatan sehari-harinya sebagai Camat Gajahmungkur di sosial media miliknya seperti Instagram dan TikTok. Kontennya pun mendapat respon positif dari masyarakat hingga sekarang Ia sangat dikenal di kalangan masyarakat luas.

Mulai dari situlah, Ade Bhakti mengaku bahwa terdapat beberapa tokoh politik yang menyampaikan padanya bahwa banyak orang yang menginginkan dirinya menjadi wali kota. Ade pun menganggap hal tersebut sebagai bentuk kepercayaan orang kepadanya.

Mantap Nyalon Wali Kota Semarang

Sebelumnya, Ade Bhakti mengaku bahwa selama 18 tahun menjadi ASN, Ia tak pernah bermimpi menjadi wali kota.

“Saya sejak 2006 telah merasakan beratnya jadi ASN dengan gaji yang relatif kecil, yaitu 400-600 ribu perbulan pada saat itu. Untungnya waktu presidennya Pak SBY, gaji ASN semakin meningkat dan dari situ saya sudah merasa cukup gaji saya untuk hidup. Jadi saya tidak pernah kepikiran punya keinginan jadi walikota selama itu,” ungkapnya.

Hingga pada akhirnya konten-kontennya yang mampu menghantarkannya menjadi seorang publik figur yang digemari masyarakat luas menjadi salah satu aspek yang membuat dirinya mantap untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Semarang.

Disamping itu, motivasi kuat juga hadir dalam diri Ade Bhakti sendiri tentang keinginannya untuk menyalurkan ide dan semangatnya dalam membangun Kota Semarang menjadi lebih baik.

“Ketika kita dalam suatu lembaga, organisais, atau instansi, kalau kita tidak berada di posisi top manager kita akan sulit merubah sesuatu menjadi lebih baik. Seperti Trans Semarang misalnya, karena saya dahulu merupakan manajer di sana, saya bisa menyalurkan ide saya dengan berinovasi menjadikan trans semarang menjai lebih baik, begitupun saat saya menjadi camat,” katanya.

Dari situlah Ade menegaskan bahwa motivasinya maju menjadi wali kota adalah untuk menyalurkan ide-ide cemerlang dan inovasinya untuk merubah Kota Semarang menjadi jauh lebih baik dalam segala aspek, terutama birokrasi yang hingga saat ini masih perlu diperbaiki. (*)

Penulis: Furia Hera Wati
Editor: Miftahus Salam

Exit mobile version