Ade Bhakti Meriahkan Senam Pound Fit di Semarang Zoo

Sekretaris Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan saat memberikan door prize acara Senam bersama Sita Pound di Semarang Zoo. Foto: Rifqi/Lingkar.co
Sekretaris Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan saat memberikan door prize acara Senam bersama Sita Pound di Semarang Zoo. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – Sekretaris Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan hadir memeriahkan suasana senam pound fit di Semarang Zoo, Minggu (13/7/20205) pagi.

Mantan Camat Gajahmungkur ini hadir bersama istri dan anak perempuannya sekira pukul 07.15. ia menyapa para peserta senam yang dipandu oleh instruktur Sita.Pound Kemudian, ia melanjutkan jalan-jalan menuju beberapa kandang satwa koleksi PT Taman Satwa Semarang.
Usai berkeliling, Ade tampil di panggung senam untuk membagikan door prize bersama Direktur PT Taman Satwa Semarang, Bimo Wahyu Widodo. Rachman Polalo sebagai host juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berfoto bersama Ade Bhakti.

Ketua Panitia, Muhammad Husni Musonnifin menuturkan, kegiatan ini merupakan kerja sama antara Komunitas Jurnalis Pemerhati Konservasi dengan Semarang Zoo. “Ini kerja sama kita untuk pertama kalinya. Tujuannya agar masyarakat mempertikan pentingnya konservasi,” kata dia.

Ia melanjutkan, rencananya kegiatan dilaksanakan dengan mancing bersama. Namun kegiatan memancing dibatalkan karena konfirmasi peserta pada umumnya memilih untuk daftar di tempat.

“Kita kan perlu mempersiapkan hadiah, door prize, beli ikan untuk tambahan di area pancing, kalau semua daftar di tempat tentunya kita tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Jadi mancing batal,” jelasnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada PT Sumber Alfa Trijaya (Alfamart), PT. Ulam Tiba Halim (Marimas), PT. PDAM Tirta Moedal, dan Irwan Leokita W Kusuma (Anggota DPRD Kota Semarang) yang telah memberikan dukungan untuk kegiatan tersebut.

“Terima kasih kepada para sponsor dan donatur dan pihak Semarang Zoo sehingga acara ini berlangsung dengan baik,” ucapnya.

Kesehatan Jantung

Instruktur senam, Sita Pound menerangkan senam pound berasal dari Amerika yang terinspirasi dari pencipta pound yang hobi bermain alat musik drum dan gym pada tahun 2011. Sehingga semua gerakan menggunakan tongkat stick drum yang disebut Ripstix. Namun demikian, kata dia, ukuran dan bahan stick sudah didesain khusus dan tidak diperjualbelikan secara bebas.

“Pound Fit itu sebenarnya Pound Fitness, makanya kalau saya bilang ke temen-temen itu pound aja, gak pake fit,” ujarnya.

Ia bilang, dirinya mengikuti pelatihan dan sertifikasi sebagai instruktur Pound di Jakarta selama beberapa waktu dan kembali ke Semarang untuk mengajar pada tahun lalu.

“Pound ini diciptakan pada tahun 2011, masuk ke Indonesia tahun 2016. Saya ngajar di Semarang mulai Mei tahun 2023,” kata dara asal Gununggpati ini melanjutkan.

Ia lantas menerangkan, proud fit merupakan senama yang didesain untuk kesehatan jantung dengan gerakan khusus dan sudah dikonsultasikan oleh dokter spesialis jantung. Gerakan pound sudah paten dibagi dalam 12 irama lagu yang tidak boleh dijeda lama karena mengganggu sistem kardiovaskular. Gerakan pound juga dibagi dalam segmentasi usia dari anak sampai lansia. Semua instruktur Pound Fit harus bersertifikat karena tidak boleh ada modifikasi atau variasi.

“Pound itu untuk semua usia. Bahkan untuk anak-anak juga ada. Semua ada sertifikasinya, dan saya punya,” jelasnya.

Terkait kegiatan Pound Fit di Semarang Zo, ia mengaku senang karena ada anggota Pound Fit Semarang yang sudah lama tidak ke kebun binatang (Bonbin. “Seneng banget karena temen-temen yang belum pernah ke Bonbin atau Semarang Zoo akhirnya ke Semarang Zoo. Jadi sekalian nge-pound olahraga sekalian jalan-jalan. Sekalian melihat Bonbin yang sekarang karena mereka tahunya yang dulu itu kan, sekarang sudah berbenah, mereka jadi punya pengetahuan baru,” ucapnya.

Ditanya soal kegiatan senam Pound kembali di Semarang Zoo dengan segmentasi anak, dirinya menyatakan siap dan antusias menyambut jika ada tawaran tersebut. “Bisa, nanti jika ada kerja sama untuk yang anak-anak usia 5-12 tahun. Gerakannya beda, musiknya juga beda karena ada activitinya untuk bermain,” katanya. (*)