Lingkar.co – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti tekankan Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk bisa lebih kreatif dan tidak hanya menuruti kata senior.
Hal tersebut disampaikan Agustina usai menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan hasil seleksi tahun 2024 kepada 301 CPNS Pemkot Semarang di Balaikota, Rabu (21/5/2025).
“Saya khawatirnya tuh mereka masuk langsung tunduk pada seniornya terus kehilangan kreativitas. Nah, itu yang saya takutkan. Maka tadi saya sampaikan harus tetap kreatif dan berani berdiskusi dengan para senior,” katanya.
Agustina mengatakan, masuknya CPNS ini dilingkungan Pemkot Semarang, mereka harus beradaptasi terhadap tatanan Pemkot saat ini dan mereka bisa menumbuhkan semangat baru.
“Karena mereka baru kan ada berbagai macam perubahan budaya dari mereka yang sebelumnya, masuk ke dalam budaya yang sudah tertata di Pemkot ini. Nah, mereka ini kan biasanya membuat semangat baru karena anak-anak generasi baru. Nah, ketika masuk saya berharap mereka juga masih tetap membawa fresh spirit new spirit,” pintanya.
Agustina menambahkan, dengan penambahan jumlah sumber daya manusia (SDM) ini, menjadikan pelayanan kepada masyarakat semakin lebih baik.
“Dengan adanya fresh graduate ini menambah jumlah SDM kreatif dan kekinian yang akan membantu kita menyelesaikan berbagai macam tantangan zaman yang kadang-kadang, yang tua-tua kayak saya ini, ora kecekel, ora kecandak. Masuknya fresh graduate ini menjadi harapan baru bagi kita,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang, Joko Hartono menyebut, pada seleksi 2024, terdapat 301 CPNS yang berhasil lolos.
“Ada 301 CPNS hasil seleksi 2024, yang pendaftarnya 14.500. Jadi luar biasa 1 banding 50. Jadi ini nanti 1 Juni sudah mulai bekerja dan ditempatkan sesuai yang dilamar. Alhamdulillah ini menambah energi kita,” bebernya.
Sementara itu, jumlah difabel yang lolos terdapat empat orang dan mereka sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dari rumah sakit pemerintah, bahwa yang bersangkutan mampu menjalankan tugasnya.
“Ada rekomendasi karena ini kewajiban, kewajiban kita untuk merekrut difabel juga, sehingga ada kuota khusus untuk difabel begitu kira-kira. Ada empat orang, laki-laki dan perempuan,” tambahnya.
