BLORA, Lingkar.co – Permasalahn mengenai santunan untuk ahli waris korban Covid-19 belum sepenuhnya teratasi. Hingga Kementerian Sosial (Kemensos) memberhentikan pemberian santunan, masih terdapat setidaknya 48 ahli waris yang belum menerima santunan.
Sementara itu, AM (52), warga Desa Gotputuk, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, mengalami nasib serupa.
Pihaknya mengungkapkan bahwa adiknya meninggal pada Januari tahun 2021 karena terjangkit Covid 19.
Baca juga:
Santunan Kematian Covid-19 Tetap Akan Diberikan, Hartopo: Masih dalam pembahasan
Namun hingga saat ini, keluarga korban belum menerima santunan atau bantuan dalam bentuk apapun.
Ia mengaku sudah mengajukan santunan tersebut, karena pemberitahuan dari pihak rumah sakit bahwa keluarga korban akan mendapatkan santunan dan bebas biaya perawatan.
“Memang perawatannya tidak bayar, tapi kalau santunan sampai saat ini masih belum ada, pihak desa juga tidak memberi kejelasan apa-apa mengenai keberlanjutannya,” ujar AM.
Baca juga:
Mudik Dilarang, DPR Minta Kemenhub Beri Insentif pada Jasa Transportasi
Hingga Kini Masih Mempertanyakan Perihal Kejelasan Santunan
Hingga kini pihaknya masih menyayangkan pemberian bantuan yang tidak merata, seperti pada pemberitaan sebelumnya.
Di Kabupaten Blora, dari jumlah sebanyak 50 ahli waris, namun hingga kini hanya 2 yang sudah mendapatkan santunan dari Kementerian Sosial tersebut.
“Ya saya cukup heran, kenapa ada yang mendapat santunan dan ada yang tidak, termasuk adik saya ini, padahal semua keluarga korban juga pasti merasa sedih dan kehilangan,” keluhnya.
Baca juga:
Tak Terpakai, KPU Rembang Kembalikan Rp 850 Juta ke Kas Daerah
Lanjutnya, “Apalagi kita sudah ajukan sejak adik saya meninggal bulan Januari dan pemberhentian santunan kan baru Bulan Februari kemarin,” imbuh AM.
Keluarganya sangat berharap ada upaya kepedulian dari pemerintah, karena dari awal keluarganya sudah merasa mendapatkan harapan.
“Dari awal pihak keluarga yang tidak tahu apa-apa langsung kami kaget, pasalnya adik saya meninggal karena Covid-19, tentu saja sedih, belum lagi janji dari pemerintah berupa santunan tidak kunjung datang,” tegasnya.
AM menyampaikan harapan khusus kepada Gubernur Jawa Tengah, bahwa pihaknya memohon agar nasib keluarga korban Covid-19 lebih memperhatikan dan memperjuangkan nasih keluarga, terutama bagi yang belum mendapat santunan.
“Saya mohon kepada Pak Ganjar, agar tidak hanya fokus pada upaya penanganan covid saja. korban yang sudah meninggal beserta keluarga juga perlu perhatian, jadi agar tidak terkesan yang sudah ya sudah, kami hanya mengharapkan apa yang menjadi hak kami,” pungkas AM. (oru/luh)
Baca juga: