Lingkar.co – Calon Legislatif (Caleg) RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Suudi menyatakan siap mendukung penuh untuk memenangkan PPP di kota Semarang pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
“Saya perhatikan PPP Kota Semarang ini benar-benar siap menjemput kemenangan. Sudah ada banyak kegiatan konsolidasi internal, mesin politik sudah dipanaskan. Saya siap mendukung penuh PPP Kota Semarang memenangkan Pemilu 2024,” katanya.
Suudi menegaskan hal itu seusai Launching dan Bai’at Sukses Pemilu 2024 ‘Satu Tujuan Menjemput Kemenangan’ di kantor DPC PPP Kota Semarang, Jl. Soegijapranoto 62 Kota Semarang, Jumat (25/8/2023) malam.
Caleg PPP yang maju dari Dapil Jateng I (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Kota Salatiga) ini juga memperhatikan keseriusan para Caleg Kota dan Provinsi melalui paparan dalam sesi perkenalan. Memiliki latar belakang organisasi dan mampu menyasar generasi milenial.
“Tadi saya perhatikan sudah siap, sudah punya tim yang langsung bersentuhan dengan masyarakat maupun tim yang ahli dalam bermedia sosial. Perkembangan para Caleg semakin hari semakin bagus,” urainya.
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Semarang, Fatchur Rohman mengungkapkan, partainya sudah mulai menguat dengan munculnya kader dan wajah baru dalam daftar caleg sementara.
“Banyak wajah baru dalam DCS. Ini bisa disebut PPP reborn, PPP yang fresh dengan tetap mengakomodir elemen PPP yang lama,” ujarnya.
Sejalan dengan hal itu, ia mewanti-wanti para Caleg untuk bergerak cepat dan terus bersemangat karena waktu kampanye yang semakin dekat.
“Waktunya semakin dekat. Jadi jangan katakan masih lama. Nanti malah kendor dan malas bergerak. Tau-tau sudah digarap yang lain,” pesannya.
Terkait ketatnya persaingan yang ada, Caleg Jateng dari dapil Jateng I (Kota Semarang) ini meminta agar menyikapi dengan positif. Berjuang bersama, bergotong royong memenangkan PPP dalam Pemilu.
“Kita besarkan dulu nama partainya, kuatkan elektabilitas Caleg dan suara partai. Ini harus beriringan. Jangan sampai suara calegnya banyak tapi suara partainya sedikit. Akhirnya kurang, tidak bisa dilantik (tidak jadi DPR,-red),” tandasnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
