Akselerasi Kejar Penurunan Stunting, Wagub Taj Yasin Minta Layanan Home Care

Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen saat di booth konsultasi dan pelayanan kesehatan dalam rangka peringatan Ulang tahun ke-22 Rumah Sakit Dokter Adhyatma MPH (dok)

SEMARANG , Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen meminta ada akselerasi dalam mengatasi kasus Stunting dengan pelayanan home care.

Dengan demikian, menurutnya, target Indonesia Emas menjadi lebih mudah tercapai.

“Ternyata di Rumah Sakit Tugurejo, setelah (ada) skrining kepada anak-anak yang baru lahir atau rujukan ke Rumah Sakit Tugu, tiap tahun ada sekitar 200 anak. Ternyata masih ada 30 anak yang potensi stunting,” bebernya

Whats-App-Image-2024-09-19-at-14-21-32

Ia mengatakan hal itu saat menemui dokter spesialis anak dan tenaga medis yang bertugas di booth konsultasi dan pelayanan kesehatan dalam rangka peringatan Ulang tahun ke-22 Rumah Sakit Dokter Adhyatma MPH atau Rumah Sakit Tugurejo Semarang, Sabtu (24/12/2022).

Lebih lanjut ia menuturkan, berdasarkan percakapan dengan tenaga medis, ia terima informasi bahwa setiap tahun rata-rata ada 30 anak yang terindikasi stunting.

Menanggapi hal itu, ia meminta ada upaya lain untuk mengejar catatan dari rumah sakit.

Png-20230831-120408-0000

Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada rumah sakit untuk bisa melakukan pelayanan home care, berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen saat di booth konsultasi dan pelayanan kesehatan dalam rangka peringatan Ulang tahun ke-22 Rumah Sakit Dokter Adhyatma MPH (dok)

Sebab, ia berpandangan jika harus menunggu pasien kontrol, itu terlalu lama. “Tadi saya ada di spesialis anak dan spesialis gizi.” ucapnya.

“Saya suruh koordinasi. Kalau di situ ada catatan potensi stunting, harus home care. Kita harus visit. Jangan menunggu mereka kontrol. Karena kalau menunggu kontrol itu terlalu lama,” tandasnya menambahkan.

Usia anak di seribu hari pertama harus menjadi perhatian utama. Oleh sebab itu, ia menilai program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng harus kembali digaungkan.

Gerakan tersebut, menurutnya, sudah berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng harus kita gerakkan lagi,” pungkasnya. (*)

Penulis; Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *