Lingkar.co — Cahaya sore di Semarang terasa hangat saat Angga Yunanda menceritakan perjalanan terbarunya di dunia film. Namun kali ini, proyek yang ia bintangi bukan sembarang proyek, karena untuk pertama kalinya, ia beradu akting dengan sang istri, Shenina Cinnamon, dalam film berjudul Dopamin.
“Ini proyek pertama kami setelah menikah. Rasanya istimewa,” ujar Angga sambil tersenyum, saat ditemui di sela promosi film di Semarang, Sabtu (8/11/2025).
Meski tampak tenang saat bercerita, Angga mengaku sempat dilanda keraguan di awal. Ia khawatir hubungan pribadi mereka akan berpengaruh pada suasana kerja di lokasi syuting.
“Awalnya sempat bingung, apakah semuanya akan berjalan lancar atau tidak. Tapi ternyata justru menyenangkan dan menambah pengalaman baru,” ungkapnya.
Beradu akting dengan pasangan hidup, kata Angga, justru membuat proses syuting menjadi lebih cair. Ia merasa bisa lebih bebas mengekspresikan emosi, terutama dalam adegan-adegan yang menuntut keintiman dan empati.
“Kami bisa saling memahami ritme kerja masing-masing, jadi semuanya terasa lebih alami,” katanya.
Film Dopamin sendiri mengisahkan pasangan Malik dan Alya yang terjebak dalam badai rumah tangga. Malik kehilangan pekerjaan dan terlilit utang, hingga pada suatu malam, seorang pria asing datang menawarkan bantuan. Namun keesokan harinya, pria itu ditemukan tewas, meninggalkan koper berisi miliaran rupiah.
Di tengah tekanan hidup, pasangan itu dihadapkan pada pilihan moral: mengambil uang itu demi bertahan hidup atau menghadapi risiko besar di balik misteri kematian tersebut.
Angga menilai proyek ini berbeda dari film yang pernah ia bintangi sebelumnya, baik dari segi emosi karakter maupun gaya sinematografinya.
“Pendekatan sinemanya unik, penuh simbol dan permainan rasa. Prosesnya juga intens, tapi memberi ruang refleksi buat kami berdua,” ujarnya.
Kisah Dopamin menjadi cermin tentang dorongan, godaan, dan batas moral manusia, sekaligus menjadi ruang bagi Angga dan Shenina untuk memadukan seni, cinta, dan kedewasaan dalam satu layar. ***
