Atasi Banjir di Kota Semarang, Belanda Dukung Pengendalian Banjir Lewat Program Blue Deal

Lingkar.co – Kota Semarang mendapatkan dukungan dari Kerajaan Belanda melalui Program Blue Deal sebagai bagian dari upaya pengendalian banjir. Kota Semarang terpilih bersama dengan Kota Tangerang, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pekalongan sebagai empat daerah di Indonesia yang akan mendapatkan program tersebut.

Program Blue Deal merupakan kemitraan internasional yang melibatkan 17 negara, termasuk Dewan Air Belanda, dengan tujuan menyediakan akses air bersih yang cukup dan aman bagi 20 juta orang pada tahun 2030.

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyatakan bahwa Kota Semarang perlu belajar dari pengalaman Kerajaan Belanda dalam pengendalian banjir dan pengelolaan air. Salah satu contohnya adalah Kota Volendam di Belanda, di mana meskipun berada di bawah permukaan air laut, kota tersebut berhasil mencegah banjir.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Ke depan, saya ingin mengajak 1 atau 2 nelayan dari Tambaklorok untuk dapat menyaksikan pengelolaan air yang baik di sana,” ujar Ita dalam Seminar Polder Banger dan Kick Off Meeting Program Blue Deal pada Kamis (13/7/2024).

Diharapkan bahwa Program Blue Deal dapat menjadi alternatif dalam pengendalian banjir di Kota Semarang. Program ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk pertukaran pengetahuan dan keahlian di bidang sumber daya air.

“Kami berharap, program Blue Deal ini bisa menjadi alternatif pengendalian banjir yang terjadi di Kota Semarang dan kota/kabupaten lainnya,” tambahnya.

Png-20230831-120408-0000

Walikota juga meminta agar pengendalian banjir dilakukan bersamaan dengan penyelesaian masalah enceng gondok yang menyebar di Kali Banger.

Program Blue Deal akan memperkuat kapasitas pengelolaan air di berbagai negara di seluruh dunia sehingga dapat diterapkan solusi jangka panjang. Kesepakatan ini juga berkontribusi pada tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) ke-6, yaitu akses universal terhadap air bersih dan sanitasi untuk semua pada tahun 2030.

Program ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) Bidang Sumber Daya Air Tahap 5 antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Menteri Infrastruktur dan Sumber Daya Air Kerajaan Belanda Mark Harbers yang ditandatangani pada 3 Juni 2022 di Den Haag, Belanda.

Penulis: Alan Henry

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *