Atlet Padel Jateng Tembus Perempat Final di Sirnas Surabaya, Target Grand Master di Depan Mata

Atlet Padel Jateng berlaga di Sirnas Surabaya. (dok KONI Semarang)
Atlet Padel Jateng berlaga di Sirnas Surabaya. (dok KONI Semarang)

Lingkar.co – Atlet padel Jawa Tengah berhasil menunjukkan perkembangan positif dalam ajang Sirkuit Nasional (Sirnas) Padel Series Surabaya yang digelar akhir pekan lalu. Dari beberapa kategori yang diikuti, wakil Jateng mampu menembus babak perempat final atau quarter final.

Pasangan Anggi dan Wahyu yang turun di kategori open, berhasil melaju ke perempat final sebelum dikalahkan oleh pasangan kuat Diaz-Bryan dari Banten. Hal serupa juga dialami pasangan Stevano dan Mike, yang harus menghentikan langkahnya di babak yang sama sehingga gagal melaju ke semifinal.

Ketua Pengprov Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBI) Jawa Tengah, Arganto Cahyo Wibowo Pangarso, mengaku puas dengan hasil ini. “Saya kira ini capaian yang semakin baik karena di Sirnas Bandung, kita pulang dengan tangan hampa. Namun di Surabaya, kita berhasil mencapai target yang diinginkan,” ujarnya di Semarang, Senin (1/9/2025).

Menurutnya, sebagai pendatang baru di dunia padel, atlet Jateng memang tidak dibebani target terlalu tinggi. Fokus utama adalah meningkatkan jam terbang dan mental bertanding. Namun demikian, ia tetap menargetkan ada atlet Jateng yang bisa masuk kategori grand master setelah Sirnas Bali 11–14 September 2025.

“Poin yang dikumpulkan dari Sirnas yang sudah berlangsung saya harapkan dapat membawa atlet-atlet padel Jateng masuk sebagai grand master meski belum pernah juara,” tandas Arganto.

Bahkan, ia berharap satu hingga dua atlet Jateng mampu menembus Seleksi Nasional (Seleknas) yang tengah dipersiapkan PB Padel Indonesia (PBPI) di bawah Ketua Umum Galih Dimuntur Kartasasmita.

Pelatih tim padel Jateng, Rico S Wibowo, mengakui bahwa minimnya jam terbang masih menjadi kendala utama. “Bahkan ada atlet kita yang baru bermain padel di bulan Maret lalu, yakni Stevano. Namun ternyata di series Surabaya, Stevano bisa menembus babak quarter final, ini sangat membanggakan,” ujarnya.

Rico juga menyebut cedera yang dialami Anggi memengaruhi performanya bersama Wahyu. “Anggi mengalami cedera bahu sehingga tidak mampu membawa Jateng ke semifinal meski sebenarnya memiliki peluang besar,” jelasnya.

Saat ini, tim fokus pada pemulihan cedera Anggi agar bisa kembali tampil di Sirnas Bali. “Saat ini belum bisa banyak bicara karena masih harus menunggu pemeriksaan dokter, tapi tentu kami mengupayakan yang terbaik untuknya juga untuk PBPI Jawa Tengah,” tambah Rico.

Meski menghadapi tantangan, Rico optimistis Jateng memiliki potensi berkembang. “Kalau secara skill sih Ok meski ya not OK juga, tapi Jateng memiliki potensi lebih besar untuk berkembang secara nasional, kami optimis,” pungkasnya. ***