Lingkar.co – Edwin Septian, seorang warga Kecamatan Telukjambe Timur di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berorasi sendirian di depan RSUD Karawang lantaran sang anak yang meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit tersebut.
Warga berorasi menggunakan pengeras suara megafon di depan lobi RSUD Karawang, Senin (6/5/2025), menuntut penjelasan dan pertanggungjawaban pihak rumah sakit atas meninggalnya bayi yang baru dilahirkan istrinya.
Pihaknya meminta pihak rumah sakit dan tenaga kesehatan yang menangani istrinya turun langsung menemuinya untuk memberi penjelasan.
Edwin menduga ada kesalahan dalam penanganan medis di rumah sakit saat proses persalinan istrinya pada 29 April 2025 sehingga mengakibatkan bayinya meninggal dunia.
Hal tersebut disampaikan setelah dirinya melakukan kajian secara menyeluruh terkait dengan penanganan ibu hamil.
Baca Juga: Kemendikdasmen Usulkan PAUD Jadi Bagian dari Wajib Belajar 13 Tahun
Edwin merasa sangat sedih dan terpukul karena bayi tersebut adalah anak pertama yang telah mereka tunggu selama bertahun-tahun.
Atas peristiwa yang dialaminya, Edwin menuntut pihak RSUD Karawang menyampaikan klarifikasi dan bertanggung jawab.
Bentuk tanggung jawabnya ialah dengan perubahan sistem dalam penanganan pasien, khususnya pasien ibu hamil, sehingga bapak kehilangan bayinya atas dugaan kelalaian penanganan medis tidak terulang kembali pada kemudian hari.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut Direktur RSUD Karawang Andi Sariful Alam mengatakan pihaknya akan melakukan audit internal secara menyeluruh.
Menurut dia, audit internal perlu dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui secara pasti sesuatu yang sebenarnya terjadi. (Ant)