Lingkar.co – Banjir melanda Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, setelah tanggul Sungai Widodaren jebol pada Selasa (10/12/2025) malam. Limpasan air menerjang area tambak serta permukiman warga, hingga membuat aktivitas produksi garam lumpuh total.
Kepala Desa Ketitang Wetan, Ali Muntoha, mengatakan banjir kali ini termasuk yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir.
“Dampak banjir saat ini RT 1 RW 1 sebelah utara pantura dan kemudian material terbanyak itu stok garam petani,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).
Menurutnya, sedikitnya delapan gudang garam milik warga terendam dengan ketinggian air lebih dari satu meter. Tak hanya itu, puluhan hektare tambak ikan juga rusak parah dan rata dengan genangan air. Total kerugian pun ditaksir mencapai angka miliaran rupiah.
“Itu berkisar Rp 4 miliar. Terdiri dari gudang garam yang tergenang ada 8 unit dan lokasi tambak ikan ada 20 hektare itu rata dengan banjir. Ikan hilang hanyut,” jelasnya.
Di sisi lain, banjir turut menghambat arus lalu lintas di jalur Pantura, baik dari arah Juwana menuju Rembang maupun sebaliknya.
Warga setempat, Sulistiyono, menyebut sebelumnya ketinggian air di jalan raya mencapai sekitar 50 sentimeter. Saat ini, genangan mulai surut, namun masih menyisakan tinggi 10–20 sentimeter.
“Sampai sekarang pun debit air yang masih tinggi membuat jalan raya Pantura tergenang sampai saat ini,” katanya. (*)








