Lingkar.co – Empat desa di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, dilanda banjir rob. Desa tersebut di antaranya, Tunggulsari, Donorejo, Margomulyo, dan Sambiroto. Banjir semakin diperparah oleh curah hujan yang masih mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan genangan air mencapai ketinggian antara 20 hingga 70 centimeter.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan bahwa Desa Tunggulsari mengalami dampak terparah.
“Paling parah terdampak di wilayah Tunggulsari dalam arti tidak area budidaya ikan tambak saja, tetapi sudah masuk ke pemukiman,” ujarnya di Gedung DPRD Kabupaten Pati, Rabu (18/6/2025),
Ia menjelaskan, banjir rob mulai merendam wilayah Tunggulsari sejak Senin malam (16/6/2025) sekitar pukul 23.00 WIB, kemudian meluas ke Donorejo, Margomulyo, dan Sambiroto pada Selasa tengah malam. Meski hingga siang ini air mulai surut, Martinus mengingatkan warga untuk tetap waspada dan siap mengungsi jika kondisi memburuk.
“Maka warga masyarakat dihimbau, kalau memang kondisi rob ini semakin membahayakan keselamatan utamanya meskipun airnya tidak mengalir tetapi air yang menggenang, baik, masyarakat itu bergeser ke tempat yang lebih aman,” tegasnya.
Dampak banjir rob ini tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga mengganggu aktivitas sehari-hari dan kesehatan masyarakat. Beberapa warga mulai mengalami gangguan kulit dan pernapasan akibat air yang menggenang. Untuk mengatasi hal ini, BPBD bersama pemerintah desa telah mendirikan posko kesehatan dan menyalurkan bantuan logistik.
Sebagai langkah jangka panjang, pemerintah daerah berencana melakukan normalisasi saluran air, pembangunan pemecah ombak, serta penanaman mangrove untuk mengurangi risiko banjir rob di masa mendatang. Warga pun diimbau untuk terus memantau perkembangan situasi dan mengikuti arahan dari petugas demi keselamatan bersama.
Sebelumnya, warga Desa Tunggulsari RT 02 RW 01, Mulyati, mengungkapkan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah selama ini.
“Paling parah. Ini ketinggian kalau dari kedalaman lebih tinggi lagi, dalam rumah ini sekitar 40 centimeter,” kata Mulyati
Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi, menambahkan bahwa di wilayah RT 5 RW 1, ketinggian air mencapai 70 centimeter, terutama di area jalan desa.
“Ketinggian air paling tinggi wilayah RT 5 sampai 70 centimeter di area jalan-jalan desa yang ada di sana. Di dalam desa ketinggiannya variatif bisa sampai 50 centimeter di arah jalan sampai 30 hingga 40 centimeter,” jelasnya. (*)