SEMARANG, JAWA TENGAH, Lingkarjateng.co.id – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah, menggelar vaksinasi bagi Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah, Mangkang, Kota Semarang, Senin (2/8/21).
Kegiatan tersebut, sebagai upaya percepatan vaksinasi kepada para santri, agar aktivitas ponpes tetap berlangsung pada masa pandemi.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, yang menyaksikan kegiatan itu, mengatakan, bahwa jatah dosis untuk pondok pesantren sebanyak 500 dosis.
“Hari ini tadi ada 500 dosis, untuk selanjutnya yang sudah konfirmasi ada 500 dosis lagi untuk tempatnya ini baru kita cari,” ujarnya.
Baca juga:
Update Harian Covid-19: Jateng Penyumbang Kasus Kematian dan Terkonfirmasi Positif Terbanyak
Dia mengatakan, jatah seribu vaksin berasal dari Baznas pusat, untuk mendukung vaksinasi kepada santri dalam lingkungan ponpes.
“Itukan dari Baznas Pusat, ada seribu dosis untuk Jawa Tengah. Dari Pemprov sendiri nanti kita koordinasi dengan kabupaten/kota, supaya ada alokasi vaksin di pesantren,” ujarnya.
Ia berharap, dengan adanya vaksinasi bagi santri, akan memberikan respon baik bagi masyarakat yang masih ragu untuk vaksin.
“Artinya kalau dari pondok pesantren, tentu ada tokoh masyarakat dan kiai yang masyarakat ikuti. Bukan hanya masyarakat di sekitar pondok pesantren, tapi cakupannya luas,” jelasnya.
Turut mendampingi Wagub Taj Yasin, Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji, saat menyerahkan paket imun secara simbolis kepada pengasuh ponpes.
Sementara itu, Ketua Baznas RI, KH Noor Achmad, menyebutkan, target vaksinasi program ‘Kita Jaga Kiai’ adalah 100 ribu kiai dan santri yang tersebar seluruh Indonesia.
Baca juga:
Tidak Punya Alat Berat, Disperkim Sulit Gali Tanah Pemakaman Khusus Covid-19
“Untuk hari pertama (Senin, 2/8/2021), vaksinasi dilakukan untuk 500 kiai dan santri di Semarang, Garut, Yogyakarta, dan Jakarta,” ujarnya.
“Ini akan dilaksanakan sampai seterusnya, sampai tercapai herd immunity. Sudah lebih dari 650 ulama yang wafat. Sedangkan untuk membuat menjadi ulama itu sulitnya bukan main, tidak ada sekolahnya,” sambungnya. *
Penulis: Rezanda Akbar D
Editor: M. Rain Daling