Beda Hasil Survei di Pilwakot Semarang 2024, Ini Analisa Pengamat C-Polsis

Pilwalkot Semarang antara Yoyok-Joss Vs Agustus-Iswar. Ilustrasi: Lingkar.co

Lingkar.co – Pengamat Politik dari C-Polsis, Nur Syamsudin memberikan tanggapan terkait perbedaan hasil survei untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024.

Menurutnya, perbedaan hasil survei antara Y-Publika dan Echo Location Survey & Strategis menunjukkan dinamika elektabilitas yang berbeda di antara dua pasangan calon Pilkada Semarang 2024.

“Y-Publica menunjukkan Agustina-Iswar unggul dengan 35,4% dibandingkan Yoyok-Joss yang memperoleh 29,7%, sementara swing voters cukup besar di 30,2%. Ini mengindikasikan bahwa pasangan Agustina-Iswar lebih kuat di kalangan pemilih loyal,” ujarnya saat dikonfirmasi Lingkar.co pada Sabtu (5/10/2024).

Dia menyebut Echo Location memperlihatkan hasil yang bertolak belakang, di mana Yoyok-Joss memimpin dengan 55,82% dan Agustina-Iswar hanya 28,54%. “Hasil ini mengindikasikan bahwa pasangan Yoyok-Joss berhasil menggalang dukungan lebih luas, terutama melalui kampanye populis dan inovatif,” urainya.

Menurut Nur Syam, sapaan akrabnya, perbedaan tersebut bisa disebabkan oleh metodologi survei, wilayah survei, atau waktu pengambilan data.

Ilustrasi analisa politik Nur Syamsudin pada Pilwalkot Semarang. Foto: lingkar.co

Selain itu, dosen UIN Walisongo ini juga menyoroti tingkat swing voters yang signifikan di kedua survei. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa hasil Pilkada masih bisa berubah, tergantung pada strategi akhir kampanye.

“Y-Publika mungkin lebih menyoroti basis pemilih PDIP yang setia kepada Agustina, sementara Echo Location mungkin menangkap momentum kampanye Yoyok-Joss yang sedang naik daun,” jelasnya.

Dalam konteks ini, lanjutnya, swing voters menjadi kunci penentu, karena sekitar 30-33% dari pemilih masih belum menentukan pilihan. “Kandidat yang berhasil mempengaruhi swing voters melalui strategi kampanye yang efektif di hari-hari terakhir dapat meraih kemenangan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat