Lingkar.co – Mulai awal Oktober ini, mantan Direktur Perumda Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Taman Jurug (sekarang Solo Safari), Bimo Wahyu Widodo resmi menggantikan Choirul Awaludin sebagai direktur PT Taman Satwa Semarang atau Semarang Zoo.
Memiliki bekal pengalaman selama menjalani posisi sebagai Direktur Perumda Taman Jurug yang pada 2023 alih kelola menjadi Solo Safari, Bimo siap melanjutkan perbaikan yang dirintis oleh Choirul Awaludin.
“Konsep pembangunan sudah ada, tinggal melanjutkan saja,” kata Bimo saat ditemui di ruang kerjanya, Minggu (6/10/2024).
Menurutnya, konsep pengembangan Semarang Zoo sudah menarik sebagaimana umumnya kebun binatang modern.
“Tinggalan konsep pembangunan sudah saya pelajari. Ya sudah sesuai dengan kebun binatang modern. Ini kan konsep yang sifatnya tidak baku, jadi semisal ada perubahan paling kita tambahkan inovasi dari konsep pembangunan yang sudah ada,” paparnya
Namun demikian, ia menyadari bahwa untuk merealisasikan target tersebut membutuhkan modal yang cukup besar.
“Kendalanya ada di modal, tapi ini merupakan tantangan bagi kami untuk mewujudkan itu. Sementara ini kita lakukan perbaikan ringan dulu,” ungkapnya.
Menariknya, kata dia, pada Jumat (4/10/2024) kemarin pihaknya sudah mendapat Kunjungan dari tim penilaian Lembaga Konservasi, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Jadi baru masuk sudah belanja masalah, tapi ini penting, ada evaluasi untuk perbaikan. Semarang Zoo ini kan ada tiga tugas, yaitu; konservasi, edukasi dan wisata. Seninya mengelola kebun bintang ya di situ,” ucapnya.
Sebelumnya, Choirul Awaludin pada hari akhir ia bekerja di Semarang Zoo menyatakan harapannya agar kebun binatang kebanggaan warga kota Semarang bisa berkembang lebih baik. “Pada prinsipnya kalau kedepannya bisa lebih baik itu saya sudah sangat senang,” ujarnya.
Ia mengaku ada banyak suka duka selama memimpin di Semarang Zoo, terlebih dirinya pertama menjabat sebagai direktur saat pandemi Covid-19. “Trennya naik terus, setelah beberapa perbaikan dari yang ringan sampai ada kantor dan gerbang baru ini pengunjungnya mengalami kenaikan,” ungkapnya.
Dirinya berharap agar direktur baru bisa merealisasikan harapan dirinya untuk menambah koleksi satwa, terutama hewan eksotis dari Afrika yang biasanya menjadi magnet pengunjung.
“Rata-rata pengunjung itu anak-anak yang ingin melihat hewan secara langsung, seperti jerapah, singa, atau hewan-hewan Afrika lain yang cukup populer bagi anak-anak,” ungkapnya.
Selain itu, ia berharap ada inovasi program yang menarik wisatawan. “Kalau direktur yang baru ini kan jelas ada pengalaman menangani hewan di Solo. Jadi saya yakin Semarang Zoo bisa lebih berkembang,” tutupnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat