SEMARANG, Lingkar.co – Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) meminta Walikota Semarang agar segera mengambil langkah antisipatif bersama masyarakat untuk membentengi satuan-satuan pendidikan (satpen). Hal tersebut agar tidak tersusupi paham dan gerakan khilafatul muslimin yang nyata akan mendirikan negara Islam dan mengganti Pancasila.
Ketua DPKS Budiyanto, menilai viralnya berita di medsos bahwa Badan Kesbangpol Kabupaten Karawang Jawa Barat memperoleh temuan 30 satpen. Di wilayah itu terindikasi di susupi ideologi khilafatul muslimin.
“DPKS minta Walikota Semarang Pak Hendrar Prihadi agar mengajak masyarakat untuk bergerak bersama meningkatkan kewaspadaan. Cegah dini dan lapor cepat ke aparat keamanan jika di temukan indikasi gerakan khilafatul muslimin. Agar kasus di Karawang tidak sampai terjadi di Semarang,” katanya, Selasa (14/6/2022)
Menurutnya, dari manuver khilafatul muslimin di ketahui bahwa gerakan kelompok ini sudah terang-tetangan ingin mengganti Pancasila.
Dengan menyalahgunakan fungsi media dakwah yakni pengajian dan penyebaran pamflet.
Budiyanto melanjutkan, di yakini ada oknum warga masyarakat di Jateng, khususnya kota Semarang sudah ada yang terindikasi menjadi bagian dari gerakan tersebut.
Oleh karena itu, Budiyaanto berharap warga kota Semarang meningkatkan kewaspadaan dini, cegah dini dan segera melapor ke aparat keamanan terdekat jika di lingkungannya muncul indikasi gerakan makar tersebut. Selanjutnya aparat supaya mengambil tindakan tegas.
Lebih jauh dia mengatakan, satpen-satpen di kota Semarang yang sudah mendeklarasikan diri sebagai sekolah ramah anak dan disiapkan menjadi sekolah penggerak jangan sampai ternodai dengan pemikiran ideologi khilfatul muslimin maupun gerakan lain yang bertujuan sama, yaitu merongrong ideologi Pancasila.
“DPKS juga minta kepada para penyelenggara pendidikan di kota Semarang untuk meningkatkan kewaspadaan, cegah dini dan lapor cepat kepada aparat keamanan agar jangan sampai satpen yang dikelolanya terinfiltrasi khilafatul muslimin yang menjadikan kaum terdidik dan terpelajar sebagai sasarannya,” tegasnya.
Menurutnya, sebagai langkah pertama antara lain melalui penguatan wawasan kebangsaan atau cinta tanah air Indonesia yang digencarkan oleh para guru kepada peserta didik dalam setiap aktifitas pembelajaran.
“Di luar jam pembelajaran, di lingkungan satpen bisa diputarkan lagu-lagu perjuangan dan lagu kebangsaan Indonesia Raya agar semangat cinta tanah air Indonesia terinternalisasi pada jiwa peserta didik dan seluruh civitas akademika,” pintanya.
Budiyanto juga menegaskan, DPKS akan melakukan monitoring di sejumlah satpen untuk memastikan satpen dalam kondisi siap melakukan pencegahan ancaman penyebaran paham dan gerakan khilafatul muslimin serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian
“Jangan sampai ada ruang, peluang dan celah seujung rambutanpun bagi khilafatul muslimin untuk menyusup ke Semarang, mari NKRI bersama -sama kita jaga keutuhannya dan Semarang kita jadikan benteng Pancasila,” ajaknya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps