Lingkar.co , Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang memaksimalkan peran tenaga penyuluh agama Islam dengan melatih para fungsional agar bisa menjadi tim media Kantor Urusan Agama (KUA). Mereka mengikuti Pelatihan Dasar Penyuluhan Agama di Media Sosial yang dilaksanakan di Hotel Andelir, Wonodri, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/6/2025).
Selama sehari penuh, para narasumber membahas tuntas tentang teknis pembuatan konten kreatif materi penyuluhan, mulai dari penyusunan ide, materi penyuluhan, teknik design grafis, dan publikasi materi.
Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Kota Semarang, H. Sumari berharap pelatihan ini melahirkan tenaga profesional kepenyuluhan Agama Islam di 16 KUA. “Pelatihan konten kratif ini sangat penting untuk diikuti penyuluh agar bisa meningkatkan kompetensi, wawasan, dan kreativitas penyuluh. Sehingga materi kepenyuluhan menjadi menarik dan mengikuti zaman,” ujarnya.
Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, H. Muhtasit, S.Ag, M.Pd mengingatkan ketelitian penyuluh dalam menyampaikan materi untuk publikasi. Ia menekankan materi yang disampaikan kepada masyarakat luas harus memenuhi standar pelaporan kegiatan penyuluhan.
“Pertama kali menjadi tugas pokok penyuluh adalah menyiapkan dulu item penyuluhannya apa saja, lalu dibuat konten semenarik mungkin” kata Muhtasit yang juga alumni Pondok Psantren Futuhiyyah Mranggen, Demak.
Sejalan dengan hal itu, ia juga mengingatkan peran penyuluh agama Islam sangat strategis dalam membina masyarakat agar turut serta dalam menyukseskan program pemerintah seperti pencegahan stunting, pencegahan pernikahan anak usia dini, moderasi beragama, dan sebagainya.
Ia bilang, penyuluh agama memiliki fungsi untuk menjaga akidah, mengedukasi masyarakat, menjadi tempat konsultasi keagamaan bagi masyarakat, dan membangun keharmonisan hubungan antarumat beragama.
Panitia kegiatan pelatihan, Samsudin menambahkan, sebagai hasil dari kegiatan pelatihan tersebut, nantinya para penyuluh bertugas membuat video singkat dalam setiap kegiatan penyuluhan. Oleh karena itu ia mengingatkan agar para tenaga penyuluh agama lebih menguasai sejumlah aplikasi yang sudah diajarkan dalam pelatihan.
“Sebagai tindak lanjutnya, pastinya panjenengan (Anda) juga diharuskan mendalami Canva dan CapCut untuk mendukung kreativitas suluhan. Sehingga masing-masing KUA bisa mempublikasikan hasil kinerjanya di akun media sosial KUA” pungkasnya. (*)
Penulis: Sibahul Khoir
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat