SRAGEN, Lingkar.co – Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PKB, Luluk Nur Hamidah menyampaikan, pada Kamis (14/1), terdapat temuan mengenai masuknya ribuan ton beras impor dari Vietnam di Pasar Cipinang, Jakarta.
Beras tersebut dimasukkan dalam karung bertuliskan beras Yasmin yang dijual seharga Rp 9.000 per kilogram (kg). Padahal umumnya beras Yasmin dijual Rp. 12.000 per kilogram. Beras impor yang diduga berasal dari Vietnam tersebut jelas akan merusak harga pasa saat sekarang dimana kondisi beras sedang surplus.
Luluk mengatakan, terlebih lagi daerah pemilihannya yakni Jateng IV merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Tengah. Secara aturan impor beras dilaksanakan melalui Bulog, sebagaimana dalam Perpres Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan Kepada Perum Bulog Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional.
“Harus diselidiki rekomendasi impor ini. Ketika RDP dengan Kementan dipertanyakan masalah ini. Dari pihak kementan menyatakan, bahwa tidak pernah memberikan rekomendasi impor beras dari Vietnam. Saya tidak ingin harga beras petani menjadi hancur gara-gara kebocoran impor ini,”bebernya.
Berdasarkan informasi dari Pihak Kementan saat RDP dengan Komisi IV pada Senin (18/1), temuan ini telah dilaporkan dan sedang diproses di pihak kepolisian.
Merespon masalah ini, Luluk menghimbau, bahwa dibutuhkan kerjasama antara Legislatif, Kementerian dan Lembaga yang selama ini dinilai Luluk, berjalan sendiri-sendiri tanpa ada leading mau kemana serta kesamaan persepsi.
“Perlu didudukkan bersama seluruh Kementerian dan lembaga untuk menyamakan persepsi, bagaimana setiap lembaga negara melindungi petani, yang menjadi penyokong utama perekonomian negara selama pandemi.” tegasnya. (fid/aji)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps