Berbisnis Tanpa Melukai Bumi, O-Mbull Don Pakai Alat Makan Biodegradable

Alat makan ramah lingkungan di O-Mbull Don, Tembalang. Foto: Nadin Himaya/Lingkar.co
Alat makan ramah lingkungan di O-Mbull Don, Tembalang. Foto: Nadin Himaya/Lingkar.co

SEMARANG, Lingkar.co – Bisnis kuliner jadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di Bumi. Menurut Sensus Ekonomi BPS 2016, Usaha Mikro Kecil (UMK) di Indonesia, sektor kuliner menempati urutan kedua bidang usaha terbanyak.
 
Bayangkan, berapa banyak limbah plastik yang industri ini saja hasilkan setiap harinya.
 
Sampah tersebut berupa kemasan plastik, sedotan, gelas sekali pakai, dan perlengkapan makan lainnya yang menjadi momok besar bagi Bumi.
 
Berlokasi di Jl Tirto Agung no 50A, Tembalang, sebuah warung masakan Jepang melakukan hal yang berbeda.
 
O-Mbull Don, merupakan bisnis kuliner berbasis masakan Japanese Fushion, telah berkomitmen ikut mengurangi sampah plastik sekali pakai.

Baca Juga:
Berminat Ikuti Program Sertifikasi Halal Gratis? Ini Syarat Bagi Pelaku UMK


Co-founder O-Mbull Don, Denny Surya Dana, mengonfirmasi langsung hal tersebut pada tim Lingkar.co.
 
Denny menjelaskan, komitmen itu ia lakukan dengan mengganti alat makan sekali pakai menggunakan berbagai produk serupa yang terbuat dari bahan mudah terurai.
 
Pada penyajiannya, O-Mbull Don mengganti sedotan biasa dengan sedotan biodegradable atau sedotan yang mampu terurai secara alami.
 
“Kantong plastik yang kita gunakan ada yang berbahan dasar jagung, ada juga telo. Sedotan juga (mudah terurai). Selain memperkenalkan rasa autentiknya, kita juga go green lah istilahnya,” terangnya.
 
Menariknya, sendok dan garpu di sini terbuat dari bahan kayu. O-Mbull Don menjamin, disposable wooden cutlery yang ia gunakan sudah lulus sertifikasi kelayakan.
 
Hal tersebut sekaligus untuk meminimalkan penggunaan alat makan secara bergantian di masa pandemi.
 
Tak berhenti di situ, O-Mbull Don juga membekali para pelanggan yang ingin membawa pulang makanannya dengan kantong plastik ramah lingkungan berbahan dasar singkong.
 
Jadi, pelanggan tidak perlu ragu lagi. Sebab menjajal kuliner di O-Mbull Don tidak akan melukai Bumi.
 
Penulis: Nadin Himaya